Minggu, 28 Februari 2010

aturan dalam model data relasional

Nama : Yunita
kelas : 3ea07
tugas : SIM2
Model Data


Model data merupakan kumpulan konsep yang terpadu untuk mendeskripsikan data, keterhubungan antar data (data relationship), semantik, dan batasan konsistensi data yang berguna untuk menyembunyikan rincian (keruwetan) penyimpanan data level rendah. Model data bertindak sebagai representasi objek dan kejadian ‘dunia nyata’ (fakta) serta keterhubungannya. Pemodelan data diperlukan sebagai alat penggambaran konsep dan notasi dasar sebagai sarana komunikasi (protokol) antara perancang basisdata dengan pemakai secara tegas, akurat dan tidak ambigu.

Model data minimal mengandung tiga komponen, yaitu;

* Struktur Data (Data Structure), yang berisi sekumpulan definisi dan aturan berkaitan dengan basisdata yang dibangun
* Aturan Integritas Data (Data Integrity), biasanya berupa batasan-batasan (constraints) item-item data dalam basisdata untuk menjamin keakuratan data
* Manipulasi Data (Data Manipulation), berisikan tipe-tipe operasi yang sah yang digunakan sebagai alat manipulasi data, termasuk didalamnya operasi-operasi penyisipan (insert), pembaruan (update), pengurangan (delete) dan pengambilan (select) data serta pengubahan struktur basisdata (alter).

Model Data Berbasis Rekord (Record Based Data Model)
Model data berbasis rekord merupakan model data yang paling umum saat ini. Model ini mendeskripsikan data di tingkat konsep (conceptual level) dan pandangan (view level). Pada level konsep, perancang basisdata memandang data sebagai kumpulan kolom-kolom (attribute/field) yang memiliki keterhubungan (berelasi) menjadi sebuah rekord. Sedangkan pada level pandangan (view), pemakai dihadapkan pada data (nilai-nilai) yang harus di-input-kan. Pada model data berbasis rekord, basisdata dikonstruksikan dalam rekord-rekord dengan beberapa format tipe yang tetap. Setiap rekord memiliki sejumlah field tetap (attribute) yang memiliki panjang yang tetap.


Data level ini telah dilengkapi dengan kakas-kakas (tools) bahasa untuk mendeskripsikan hal-hal berikut;

* Skema konseptual yang digunakan untuk mendeskripsikan struktur data yang disimpan dalam basisdata. Pendeskripsian/pendefinisian struktur data dalam basisdata menggunakan bahasa DDL (Data Definition Language)
* Batasan (constraint) yang digunakan untuk menspesifikasikan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi item-item data di dalama basisdata. Batasan-batasan ini didefinisikan dengan menggunakan bahasa DDL (Data Definition Language)
* Operasi-operasi manipulasi data dengan menggunakan DML (Data Manipulation Language) yang merupakan sekumpulan abstraksi data level tinggi.

Beberapa sistem basisdata menyertakan DCL (Data Control Language) yang menyatakan siapa saja yang berhak mengakses basisdata dan seberapa jauh haknya. Disamping itu ada DBMS menyertakan SDL (Storage Definition Language) yang memungkinkan database administrator atau perancang basisdata menyesuaikan skema fisik yang erat terpadu dengan dengan DDL (skema logik). Oracle Storage Management merupakan contoh SDL yang berfungsi mengatur Controlfile, Tablespace, Datafile, Rollback Segment & Archive Log.


Macam-Macam Model Data berbasis Rekord (Record Based Data Model)
Terdapat tiga macam model data berbasis rekord yang digunakan secra umum, yaitu;

* Model jaringan (network model)
* Model hirarki (hierarchical model)
* Model relasional (rational model)

Model jaringan merupakan model yang mempresentasikan data sebagai kumpulan rekord dan keterhubungannya (relasinya) digambarkan dengan himpunan-himpunan yang secara eksplisit berupa pointer dalam implementasinya. Rekord-rekord diorganisasikan sebagai struktur graph umum, dimana rekord bertindak sebagai simpul dan himpunan sebagai busur dalam graph.

Model hirarki merupakan tipe terbatas model jaringan. Data dipresentasikan sebagai kumpulan rekord dan keterhubungannya (relasinya) dipresentasikan sebagai himpunan. Model hirarki hanya mengijinkan sebuah simpul (rekord) mempunyai satu induk. Model ini dapat dipresentasikan sebagai tree graph (graph pohon) dengan rekord sebagai simpul/segment dan himpunan sebagai busur.

Model relasional, merupakan model data yang didasarkan pada konsep relasi matematika (aljabar relasional dan kalkulus relasional). Data dan keterhubungannya dipresentasikan sebagai tabel yang mempunyai kolom-kolom dengan nama unik dan antar entitas terdapat keterhubungan. Model relasional tidak menyatakan tautan (link) antar tabel secara eksplisit dengan pointer fisik. Kesamaan attribut/himpunan attribut di satu tabel yang sama dengan attribut/himpunan attribut di tabel lain, menyatakan adanya keterhubungan antara ke dua tabel tersebut. Pada model relasional ini, pemakai memandang basisdata hanya sebagai kumpulan tabel (relasi) yang memiliki keterhubungan secara logika. Hal tersebut sesuai cara pandang tingkat ekternal (view).


Model Data Relasional
Pada model relasional, semua data distrukturkan secara logik menjadi tabel-tabel (relasi-relasi). Masing-masing tabel (relasi) mempunyai nama yang unik dan terdiri dari kolom-kolom (attribut-attribut). Pada setiap baris/rekord (tupel) tabel (relasi) berisi satu nilai per attribut. Kekuatan utama model relasional adalah struktur logik yang sederhana dan didukung landasan teoritis yang kuat. Hal inilah yang menjadi kekuatan model relasional dibandingkan model data yang lama (model jaringan dan hirarki).

Model ini disebut relasional karena basisdata ini didasarkan pada konsep relasi matematika yang menyatakan data sebagai elemen-elemen dari himpunan-himpunan yang berbeda dan memiliki keterhubungan secara logik. Pengenalan model relasional ini memiliki tujuan/sasaran untuk;



* Meningkatkan derajat ketidakbergantungan data, utamanya terhadap program aplikasi.
* Memberikan landasan semantik, konsistensi dan menghindari praktek redudansi data dengan teknik normalisasi tabel (relasi)
* Memungkinkan adanya perluasan bahasa-bahasa manipulasi data yang berorientasi himpunan (set oriented data manipulation language).

Model relasional merupakan suatu tatanan yang menggiring pemakai dalam memandang data hanya sebagai kumpulan data yang memiliki keterhubungan secara logik membentuk sebuah tabel (relasi). Model data relasional tidak membicarakan data secara fisik dan strategi penyimpanan dan cara pengaksesannya.
Model relasional memiliki keunggulan sebagai berikut;



* Merupakan alat komunikasi yang bagus anatara pemakai dan perancang basisdata
* Memiliki kriteria perancangan basisdata yang esensi dan mapan
* Struktur data yang dipresentasikan dengan relasi dapat langsung dikonversi ke RDBMS dan diimplementasikan pada komputer. Seluruh data pada basisdata dapat diproses dengan satu kalimat tunggal (dengan menggunakan bahasa query).

Istilah-Istilah Pada Model Relasional
Beberapa istilah penting pada model data relasional adalah;

* Entitas/Entity
* Attibut
* Data Value
* Domain
* Rekord/Tupel
* Tabel/Relasi
* Derajat (Degree) Relasi
* Kardinalitas Relasi

Entitas/Entity, merupakan sesuatu yang memiliki nilai/data yang, seperti orang, tempat kejadian atau konsep yang data/informasinya perlu direkam dalam lingkup pembicaraan tertentu. Pada lingkup pembicaraan Sistem Informasi Administrasi Kemahasiswaan maka entitas yang tampil diantaranya adalah Mahasiswa, Dosen, Matakuliah, transaksi KRS dan absensi kelas.

Attribut, merupakan sebutan untuk mewakili suatu nilai/value dari suatu entitas. Seorang mahasisawa dapat memiliki attribut-attribut seperti NIM, Nama, Jenis Kelamin, Alamat dll. Attribut dapat juga disebut sebagai Data Elemen, Data Field atau Data Item.

Data Value, merupakan nilai/data aktual yang disimpan pada tiap attribut. Attribut Nama Mahasiswa menunjukkan tempat data nama seorang mahasiswa disimpan, sedangkan ‘ABU YAZID’, ‘ATO’ILLAH’, ‘DIAN AJI SUKMA’ dan ‘RETNO PALUPI’, merupakan data value dari attribut Nama Mahasiswa.

Domain, merupakan kumpulan/himpunan nilai-nilai yang diijinkan dan dapat dimiliki oleh suatu attribut. Setiap attribut pada basisdata relasional didefinisikan pada suatu domain. Domain tidak hanya sekedar tipe data, yang terkadang beberapa domain memiliki tipe data yang sama. Masing-masing attribut dalam suatu tabel/relasi dapat berbeda, namun sebaliknya, dapat juga dua atau lebih attribut mempunyai domain yang sama.Rekord/Tupel, merupakan himpunan attribut yang saling berkaitan secara logik untuk menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap.

Tabel/Relasi, merupakan kumpulan rekord/tupel sejenis yang mempunyai panjang elemen dan attribut yang sama, namun dapat memiliki data value yang berbeda-beda. Kumpulan rekord/tupel yang sejenis tersebut didefinisikan dalam sebuah nama yang uniq untuk menunjukkan keberadaannya yang berbeda (baik nama maupun kegunaannya) dengan tabel-tabel/relasi-relasi lain dalam sebuah database.

Derajat (Degree) Relasi, merupakan jumlah attribut yang dimiliki oleh sebuah tabel/relasi
Kardinalitas Relasi, merupakan jumlah rekord/tupel yang dimiliki oleh sebuah tabel/relasi. Kardinalitas relasi otomatis berubah ketika tupel relasi ditambah atau dihapus. Nilai kardinalitas adalah kondisi suatu saat dari sabuah tabel/relasi..


Skema Relasi

Skema relasi yang lengkap berisi;

* Nama relasi yang uniq dalam sebuah basisdata (database)
* Nama-nama attribut di relasi diasosiasikan sebagai nama-nama domain. Attribut merupakan nama yang diberikan kepada kolom di suatu relasi. Semua kolom harus diberi nama yang uniq. Nama domain hanya nama yang diberikan ke suatu himpunan nilai yang terdefinisi bagus.
* Konstrain-konstrain integritas yang berupa batasan-batasan pada relasi, yaitu batasan-batasan pada tupel-tupel yang muncul di relasi. Skema relasi disebut legal, bila telah memenuhi semua konstrain integritas yang diasosiasikan sebagai sebuah skema.

Contoh Skema Relasi;
Dosen (ID:CHAR[10], Nama:CHAR[30], Alamat:CHAR[25], Kota:CHAR[15], KodePos:CHAR[6] , Telp:CHAR[15] , Fax:CHAR[15])
Skema relasi tersebut memiliki jumlah attribut (derajat relasi) 7. Semua attributnya diasosiasikan bertipe CHAR, namun memiliki nama yang berbeda-beda. Tipe-tipe yang sama diantara attributnya bukan berarti memiliki domain yang sama.

Data pada model relasional, diorganisasikan/distrukturkan dalam bentuk tabel-tabel (relasi-relasi) yang terdiri dari sekumpulan kolom bernama (attribut) dan sembarang jumlah baris yang tidak bernama. Relasi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut;

* Isian pada kolom-kolom (attribut) bernilai tunggal
* Isian pada kolom-kolom (attribut) adalah sejenis
* Tiap kolom (attribut) memiliki nama yang uniq
* Tiap baris adalah uniq
* Urutan kolom (dari kiri ke kanan) tidak penting
* Urutan baris (dari atas ke bawah) juga tidak penting

Relasi merupakan representasi data secara logik bukan representasi secara fisik. Relasi mendeskripsikan struktur data tanpa memperhatikan cara pengaksesan dan penyimpanannya secara fisik, sehingga cara analisa dan perancangannya pun tidak perlu memusingkannya.


ALJABAR RELASIONAL & KALKULUS RELASIONAL
Bahasa query rasional formal merupakan bahasa untuk meminta informasi dari sebuah database/basisdata tanpa harus menghiraukan kerumitan algoritma pengambilannya (sebagaimana sering dijumpai dalam bahasa pemrograman konvensional). SQL (Structured Query Language) merupakan contoh produk dari bahasa query rasional formal tersebut. Permintaan terhadap informasi dari sebuah basisdata cukup dideklarasikan dalam perintah-perintah formal (query) yang dikenal dan bukan proses komputasinya. Terdapat dua jenis bahasa query relasional formal yang utama, yaitu;

* Aljabar relasional
* Kalkulus relasional


Aljabar Relasional
Aljabar relasional merupakan bahasa query prosedural yang dapat mengistruksikan sistem komputer melakukan sederetan operasi agar diperoleh hasil/informasi yang diinginkan. Terdapat lima operasi dasar dari aljabar relasional, yaitu;



* Select ()
* Project ()
* Union ()
* Set-Difference ()
* Cartesian-Product (x) atau disebut juga dengan Cross Product


Selain itu, terdapat pula operasi-operasi turunan dari operasi-operasi dasar tersebut, yaitu;

* Set Intersection
* Theta Join
* Natural Join
* ivisiona

Minggu, 21 Februari 2010

data dictionary

NAMA : YUNITA
KEKAS : 3EA07
Tugas : SIM2
Sumber /referensi :
Judul : Konsep system informasi
http://4ies.wordpress.com/konsep-sistem-informasi/
Konsep Sistem Informasi
INFORMASI
Konsep dasar
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.
Siklus informasi
o akurat, tepat waktu, relevanKualitas informasi
o Nilai informasi manfaat dan biaya yang dikeluarkan
Informasi untuk organisasi
o down bersifat tersaringtipe informasi dari top
o top bersifat terincitipe informasi dari down
Sistem informasi suatu sistem di dlm suatu organisasi yg mempertemukan kebutuhan proses dgn laporan2 yg diperlukan
Komponen sistem informasi
1. Input block 4.technology block
2. Model block 5. Database block
3. Output block 6. Control blok
Organisasi sistem informasi.
Unsur-unsur :
1. Manusia 5. Tehnologi
2. Sasaran 6. Struktur
3. Tempat kedudukan 7. Lingkungan
4. Pekerjaan
Prinsip-prinsip : bahwa tujuan dan sasaran organisasi sistem harus
1. Jelas 8. Kontinuitas
2. Mudah dipahami 9. Fleksibilitas
3. Diterima 10. Sederhana
4. Tugas pokok & fungsi jelas 11. Pendelegasian jelas
5. Pembagian tugas 12. Pengelompokan tugas
6. Fungsionalis 13. Kesatuan arah
7. Koordinasi,integrasi, sinkornisasi 14. Kesatuan perintah
TAHAPAN PROSES BANGSIS
Tujuan Bangsis
Mengorganisasikan sistem informasi yg baru yg mampu mengatasi berbagai masalah yg terdapat dalam suatu organisasi.
Perlunya Bangsis
1. Adanya problem yang timbul pada sistem yang lama
2. Al. Krn ketidakberesan sistem, Pertumbuhan Organisasi. Dll
3. Untuk meraih kesempatan2 (opportunities)
4. Adanya instruksi2 (directives)
Prinsip Bangsis
1. Sistem yg dikembangkan untuk manajemen
2. Sistem yg dikembangkan adalah investasi modal yg besar
3. Sistem yg dikembangkan memerlukan orang-orang yg terdidik
4. Tahapan dan Tugas yg harus dilakukan
5. Proses BangSis tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi harus ada sbg pedoman dalam bangsis
Peningkatan Yang Diharapkan Pada Bangsis
1. PERFORMANCE (Kinerja)
2. INFORMATION (Informasi)
3. ECONOMY (Ekonomi)
4. CONTROL ( Pengawasan )
5. EFFICIENCY ( Efisiensi )
6. SERVICES ( Servises )
Kerangka Tugas Bangsis (Tingkat Pengendalian)
Tingkat Kendali Atas, Menengah, Bawah
1. Tahap Pra-Pelaksana BangSis (Perencanaan Proyek Sistem)
A. Merencanakan Proyek Sistem
- Mengkaji Tujuan, Perencanaan Strategi & Taktik perusahaan.
- MengIdentifikasikan Proyek-proyek Sistem
- Menetapkan Sasaran Proyek Sistem
- Menetapkan Kendala Proyek Sistem
- Menentukan Prioritas Proyek
- Membuat Laporan Perencanaan Sistem
- Persetujuan Manajemen
B. Mempersiapkan Proyek yang akan dikembangkan
- Menunjuk Team Analis
- Mengumumkan Proyek BangSis
C. Mendefinisikan Proyek Yang Dikembangkan
- MengIdentifikasi Proyek Sistem
- Melakukan Studi kelayakan
- Menilai kelayakan Proyek Sistem
- Membuat Usulan Proyek Sistem
- Persetujuan Manajemen
Tahap-Tahap Pembangunan Sistem
1. Tahap Investigasi
– Studi Awal (Initial Investigation)
– Studi Kelayakan (Feasibility Study)
2. Tahap Analisa
– Pembahasan Sistem Berjalan
– Penentuan Kebutuhan Sistem Baru
– Rancangan Sistem Baru
3. Tahap Rancangan
– Rancangan & Spesifikasi Teknis
– Pembuatan Program-program
– Training User
4. Tahap Implementasi
– Test Sistem (Konversi)
– Pemasangan dan Peralihan Sistem
– Review Hasil Implementasi
– Laporan Pembangunan Sistem
Engineering System
Tahapan tersebut terdiri dari :
System Maintenance. System Implementation  System Selection  System Design  System Analysis System Planning
Fase – Daur Hidup Bangsis
1. Investigation Phase
2. Fase Analisa & Rancangan Sistem
3. Fase Rancangan Secara Detail & Penerapannya
4. Installation Phase
5. Fase Review
TAHAP INVESTIGASI
Tujuan
• Melanjutkan usaha BangSis pd tahap berikutnya (siklusBangSis)
• Menyempurnakan sistem yang berjalan melalui suatu proyek pembangunan/ pengembangan Sistem
• Menghasilkan laporan yang diperlukan langsung oleh user
• Menolak/menangguhkan permintaan BangSis tersebut.
Hasil/Produk
 Laporan yg berisi rekomendasi
 Keuntungan yg akan diperoleh & biaya yg diperlukan.
Kegiatan :
• Studi Awal
• Studi Kelayakan
Kegiatan Studi Awal
Tujuan :
• Utk menentukan apakah permintaan BangSis akan mungkin akan mungkin dapat dikerjakan/tidak.
• Menghasilkan Rekomendasi berisi tentang :
• Sistem baru memang dibutuhkan
• Lebih baik menyempurnakan sistem berjalan
• Permintaan BangSis belum layak atau belum waktunya.
Ruang Lingkup Kegiatan :
Dimulai ketika permintaan BangSis muncul dan berakhir dalam jangka waktu tertentu :
• Mendefinisikan Masalah (Problem Solve)
• Penjelasan prosedur sistem yang berjalan
• Membuat Alternatif pemecahan masalah
• MengKlasifikasikan permintaan BangSis
• Meng-Evaluasi Sistem Berjalan
Hasil Akhir Studi Awal
• Pernyataan ringkas dari tujuan yang mendasari permintaan BangSis serta kebutuhan dr sistem baru.
• Bentuk2 Output & Transaksi yang dikehendaki serta sumber data input yang digunakan.
• Bentuk Problem (Permasalahan) yang ditemukan pd Studi Awa.
• Hubungan antara sistem yang berjalan & prosedur yang akan masih digunakan pada sistem baru.
• Perkiraan biaya, keuntungan yang akan diperoleh serta perkiraan jadwal waktu.
Studi Kelayakan
Tujuan
• Untuk menentukan ruang lingkup,perkiraan biaya dan sumberdaya lainnya untuk mendukung proyek sistem yang diusulkan.
• Merekomendasikan suatu keputusan serta menyertakan saran2 didalam laporan BangSis apabila pembangunan sistem tersebut layak untuk dilaksanakan.
Kegiatan
• Membuat Kesimpulan dari hasil studi awal
• Menentukan Alternatif Pemecahan
Penilaian/Pertimbangan Dlm Studi Kelayakan
• Kelayakan Ekonomi/Finansial (Economic Feasibility)
• Kelayakan Tekhnis (Technical Feasibility)
• Kelayakan Operasional (Operasional Feasibility)
• Kelayakan Jadwal Waktu (Schedulle Feasibility)
• Kelayakan Hukum (Law Feasibility)
• Dukungan Manusia
Produk/Hasil
• Laporan studi Kelayakan
• Rencana Kerja yg akan dilaksanakan dlm BangSis
• Penyiapan Kertas Kerja
PENDEKATAN SISTEM
1. Ditinjau dari SASARAN yang akan dicapai
a. Pendekatan Sepotong (PIECEMEAL APPROACH)
b. Pendekatan Sistem (SYSTEMS APPROACH)
2. Ditinjau dari cara MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM
– Pendekatan Bawah-Naik (BOTTOM-UP APPROACH)
– Pendekatan Atas-Turun (TOP DOWN APPROACH)
3. Ditinjau dari cara MENGEMBANGKANnya
– Pendekatan Menyeluruh ( TOTAL-SYSTEMS APPROACH)
– Pendekatan Modular (MODULAR APPROACH)
4. Ditinjau dari TEKNOLOGI yang digunakan :
– Pendekatan Lompat Jauh (GREAT LOOP APPROACH)
– Pendekatan Berkembang (EVOLUTIONARY APPROACH)
5. Ditinjau dari METODOLOGI yang digunakan :
– Pendekatan Klasik (CLASSICAL APPROACH)
– Pendekatan Terstruktur (STRUCTURED APPROACH)
METODOLOGI BANGSIS
Definisi :
 Metodologi
 Metode
 Algorithma
 Metodologi BangSis
KLASIFIKASI METODOLOGI
1. Functional Decomposition MethodologiesYang Termasuk pada metode ini :
» HIPO (Hierarchy Input Proses Output)
» ISR (Iteractive Stepwise Refinement)
» Information Hiding
2. Data Oriented Methodologies
Dikelompokkan dalam :
a. Data Flow Oriented Methodologies
Yang termasuk dlm metode ini :
1. DFD 3. SSAD
2. SADT 4. Composite Design
b. Data Structure Oriented Methodologies
Yang termasuk dalam metode ini :
1. Jackson SystemDesign
2. Warrier/Or
c. Prespective Methodologies
Yang termasuk dalam metode ini :
» ISDOS (Information Systems Design and Operation Systems)
» PLEXSYS
» PRIDE
METODE PENGUMPULAN DATA
1. Teknik Pulta
• wawancara (interview)
• daftar pertanyaan (questioner)
• observasi (pengamatan secara langsung)
• work sampling & measuremen (monitoring)
2. wawancara (interview)
 tujuan dari wawancara
 tahapan dalam melakukan wawancara
 keuntungan dari wawancara
 kerugian dari wawancara
3. bentuk pertanyaan
• pertanyaan terbuka (open question)
• pertanyaan tertutup (closed question)
4. observasi (pengamatan secara langsung)
 tujuan dari observasi
 keuntungan dari observasi
 kerugian dari observasi
 tehnik-tehnik
» observasi terstruktur
» observasi semi terstruktur
5. daftar pertanyaan (questioner)
 keuntungan dari questioner
 kerugian dari questioner
6. work sampling (monitoring)
 tahap/cara memilih sampel
1.pengambilan sampel secara keputusan
2.pengambilan sampel secara statistik
» simple random sampling
» systematic sampling
» stratified sampling
7. pengumpulan data
dokumen yang harus diketahui oleh sistem analis adalah :arus dokumen, cara menyiapkan dokumen isi data & format dokumen, klasifikasi dokumen. kategori data yang harus dikumpulkan, terbagi atas :
1. data tentang organisasi
 sasaran dan tujuan organisasi
 struktur organisasi
 fungsi dari unit2 dlm organisasi tsb.
 kebijaksanaan organisasi
2. data tentang personil
 wewenang & tanggung jawabnya
 tugas dan pekerjaannya
 hubungan antar personil
 kebutuhan informasi
3. data tentang prosedur kerja
 arus kerja/kegiatan
 metode kerja
 jadwal dan volume pekerjaan
 kriteria penentuan kwalitas kerja
4. data tentang lingkungan kerja
 pengaturan fisik (ruangan dan alur pekerjaan)
 sumberdaya yang tersedia
klasifikasi dokumen yang dikumpulkan pada pengumpulan data awal , sebagai berikut :
source document
intermediate document
 final document
setelah data didapatkan maka selanjutnya adalah metode
 pengolahan data :
 centralized data processing (terpusat)
 distributed data processing (tersebar)
 batch processing
 on-line processing
TAHAP ANALISA SISTEM
Tujuan :
Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada manajer di dalam pelaksanaan kegiatan opersional perusahaan.
• Membantu para Decision Maker utk mendapatkan bahan perbandingan sbg tolok ukur terhadap hasil yg telah dicapai.
• Meng-Evaluasi bentuk sistem yg lama, baik utk proses pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
• Merumuskan Tujuan2 yg ingin dicapai serta menyusun rencana pembangunan sistem dan langkah penerapannya.
Langkah Dasar Analisa Sistem
• Identify
• Understand
• Analyze
• Report
Produk/Hasil
Suatu laporan yg mendapatkan gambaran tentang rancangan sistem informasi baru dari hasil pemecahan masalah pada sistem lama.
Kegiatan
• Pembahasan sistem berjalan
• Menentukan Kebutuhan sistem baru
• Merancang Sistem Baru
Rancangan Sistem baru Pembahasan Sistem Berjalan
Tujuan :
Mempertegas bentuk logika sistem berjalan scr konsepsional sbg bahan acuan utk penyusunan rancangan sistem yg akan diusulkan.
Kegiatan
 Mengumpulkan data awal
 Menyusun dan Mengklasifikasikan data awal
 Menginterpretasikan serta mengevaluasi data awal
1. Mengumpulkan Data Awal
 Gunakan Kertas Kerja Analisa Dokumen (KKAD)
 2 lbr dari setiap dokumen yang telah berisi data.Usahakan untuk mendapatkan
 Usahakan juga mendapatkan dokumen yang belum terisi data (blanko kosong)
2. Menyusun dan Mengklasifikasikan Data Awal
Kategori data dalam organisasi yang harus dikumpulkan :
1. Arus Dokumen 5. Data Tentang Organisasi
2. Cara Menyiapkan Dokumen 6. Data Tentang Personil
3. Isi Data & Format Dokumen 7. Data Ttg Prosedur Kerja
4. Klasifikasi Dokumen 8. Data Lingkungan Kerja
3.Menginterpretasikan dan Mengklasifikasikan Data Awal
Untuk mengetahui bagaimana sistem yang ada “Seharusnya Berjalan – Should Function “ dan juga bagaimana sistem yang ada “Sesungguhnya Berjalan – Actually Function”)
TOOLS SISTEM
Tools system yg digunakan utk merancang model sistem :
• Dfd (data flow diagram) **
• Dd ( data dictionary) **
• Se (structure english)
• Dta ( decision table)
• Dte ( decision tree)
Fungsi tools sistem :
 untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi dari sistem informasi dapat bekerja dgn suatu bentuk logical model & physical model
**)beri penjelasan/pengantar pentingnya materi tsb utk penyusuna ta – d3
N Data flow diagram
adalah suatu network yg menggambarka suatu sistem automat/komputerisasi, manual atau gabungan dari keduanya dalam susunan berbentuk komponen sistem yg saling berhubungan sesuai dgn aturan mainnya.!
N Simbol2 :
Aturan main dfd
– Dlm dfd tidak boleh menghubungkan antara external entity dgn external entity secara langsung
– Dlm dfd tidak boleh menghubungkan antara data store dgn data store secara langsung
– Dlm dfd tidak boleh menghubungkan antara data store dgn external entity secara langsung (atau sebaliknya)
– Setiap proses harus ada data flow yg masuk dan ada data flow yg keluar.
Cara membuat dfd
• Top-down analysis, mulai dari umum s/d detail
• Jabarkan proses s/d sedetail mungkin.
• Pelihara konsistensi entity, proses, data flow dan data store yang terjadi dalam data flow diagram.
• Berikan label yg bermakna untuk tiap2 simbol.
Tahapan proses pembuatan dfd (konstruksi)
• Buat diagram konteks (global)
• Buat diagram nol (0)
• Buat diagram detail (detail/rinci)
DATA DICTIONARY
Fungsi data dictionary  suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang dfd yang
Mencakup proses, data flow & data store.
Hal yg harus dimuat dalam data dictionary
1. Nama arus data 5. Penjelasan
2. Alias 6. Periode
3. Bentuk data 7. Volume
4. Arus data 8. Struktur data
Notasi pada kamus data
• Notasi tipe data
• Notasi struktur data
Struktur english
Merupakan alat utk menggambarkan suatu algoritma, sering disebut juga pseudecode
Struktur dasar pemrogramanterstruktur :
» struktur urut (sequence structured)
» struktur keputusan (decision structured)
» struktur iterasi (iteration structured)
Analisa konsep database
Tehnik merancang model konseptual dgn model data relational
• Tehnik normalisasi
• Tehnik entity relationship
Teknik normalisasi
Mrpkn proses pengelompokkan elemen data menjadi tabel2 yg menunjukkan entity & relasinya
Field/key yg digunakan :
Candidate key
Primary key
Alternate key
Foreign key
Tahapan proses normalisasi :
Unnormalized form
First normal form/1nf
Second normal form/2nf
Third normal form/3nf
Boyce-codd normal form/bcnf
Entity relationship diagram
Proses hubungan antar file yg direlasikan dgn relation key yg merupakan primary key dari masing- masing file
Hubungan/relasi antar file
• One to one relationship 2 file
• One to many relationship 2 file
• Many to many relationship 2 file
• Relasi one to one 2 attribue dalam 1 file
• Relasi many to one 2 attribue dalam 1 file
• Relasi many to many 2 attribue dalam 1 file

pengertian dan konsep bank

NAMA : YUNITA
KELAS : 3EA07
Tugas : LKKP
1)

Pengertian Bank

Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa bank itu adalah tempat menabung, menyimpan uang ataupun meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan. Berikut akan disampaikan dua definisi bank, sebagai berikut:
a) Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan menyatakan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
b) Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart mendefinisikan: Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dariorang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral.
c) Somary berpendapat bahwa bank adalah suatu badan yang berfungsi sebagai pengambil dan pemberi kredit, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan tempat penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara dalam lalu lintas pembayaran.

2)
Fungsi Bank
Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
a) Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:
1) Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.
2) Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
3) Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam)

b) Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti dan memenuhi persyaratan.
Mungkin Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet.
c) Penyalur dana Dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.
d) Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.
“Dari pelayanan yang dilakukan Bank, pelayanan jasa apa yang Anda sudah nikmati?
Jika fungsi di atas diklasifikasikan lagi maka fungsi bank dibagi menjadi Fungsi Utama dan Fungsi Tambahan.
1) Fungsi Utama, meliputi:
- penghimpun dana;
- pembiayaan;
- peningkatan faedah dari dana masyarakat;
- penanggung resiko.
2) Fungsi Tambahan, meliputi:
- memberikan fasilitas pengiriman uang;
- penggunaan cek;
- memberikan garansi bank.
Fungsi bank yang dikemukakan di atas, secara umum merupakan fungsi bank umum, adapun fungsi dari bank sentral adalah:
1) penyelesaian utang-piutang antar bank;
2) mengedarkan uang kertas;
3) wakil pemerintah dalam menerima pembayaran pajak;
4) sumber dana pinjaman terakhir;
5) memegang cadangan kas sistem;
6) mengontrol volume dan keadaan kredit untuk mempertahankan tingkat kegiatan ekonomi.

penalaran

NAMA : YUNITA
KELAS : 3EA07
Tugas : Bhs.Indonesia
PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.


Metode dalam menalar

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

Metode induktif
• Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
• Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
• Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.


Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Bagian ini membutuhkan pengembangan
Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
• Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
• Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.