Senin, 25 Oktober 2010

prinsip-prinsip etika bisnis

Etika Bisnis

Secara umum, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia, dan prinsip-prinsip ini sangat erat terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat.

Sonny Keraf (1998) menjelaskan, bahwa prinsip etika bisnis sebagai berikut;

* Prinsip otonomi; adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
* Prinsip kejujuran. Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
* Prinsip keadilan; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
* Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
* Prinsip integritas moral; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan/orang2nya maupun perusahaannya.

Pertanyaan nya bagaimana menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis ini agar benar-benar dapat operasional? Sonny juga menjelaskan, bahwa sesungguhnya banyak perusahaan besar telah mengambil langkah yang tepat kearah penerapan prinsip-prinsip etika bisnis ini, kendati prinsip yang dianut bisa beragam. Pertama-tama membangun apa yang dikenal sebagai budaya perusahaan (corporate culture). Budaya perusahaan ini mula pertama dibangun atas dasar Visi atau filsafat bisnis pendiri suatu perusahaan sebagai penghayatan pribadi orang tersebut mengenai bisnis yang baik. Visi ini kemudian diberlakukan bagi perusahaannya, yang berarti Visi ini kemudian menjadi sikap dan perilaku organisasi dari perusahaan tersebut baik keluar maupun kedalam. Maka terbangunlah sebuah etos bisnis, sebuah kebiasaan yang ditanamkan kepada semua karyawan sejak diterima masuk dalam perusahaan maupun secara terus menerus dievaluasi dalam konteks penyegaran di perusahaan tersebut. Etos inilah yang menjadi jiwa yang menyatukan sekaligus juga menyemangati seluruh karyawan untuk bersikap dan berpola perilaku yang kurang lebih sama berdasarkan prinsip yang dianut perusahaan.

Berkembang tidaknya sebuah etos bisnis ditentukan oleh gaya kepemimpinan dalam perusahaan tersebut.

sumber :http://edratna.wordpress.com/2006/12/06/budaya-korporatif-etika-bisnis-dan-corporate-sosial-responsibilities/google

Prinsip-prinsip etika bisnis

Etika Bisnis

Secara umum, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia, dan prinsip-prinsip ini sangat erat terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat.

Sonny Keraf (1998) menjelaskan, bahwa prinsip etika bisnis sebagai berikut;

* Prinsip otonomi; adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
* Prinsip kejujuran. Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
* Prinsip keadilan; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
* Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
* Prinsip integritas moral; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan/orang2nya maupun perusahaannya.

Pertanyaan nya bagaimana menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis ini agar benar-benar dapat operasional? Sonny juga menjelaskan, bahwa sesungguhnya banyak perusahaan besar telah mengambil langkah yang tepat kearah penerapan prinsip-prinsip etika bisnis ini, kendati prinsip yang dianut bisa beragam. Pertama-tama membangun apa yang dikenal sebagai budaya perusahaan (corporate culture). Budaya perusahaan ini mula pertama dibangun atas dasar Visi atau filsafat bisnis pendiri suatu perusahaan sebagai penghayatan pribadi orang tersebut mengenai bisnis yang baik. Visi ini kemudian diberlakukan bagi perusahaannya, yang berarti Visi ini kemudian menjadi sikap dan perilaku organisasi dari perusahaan tersebut baik keluar maupun kedalam. Maka terbangunlah sebuah etos bisnis, sebuah kebiasaan yang ditanamkan kepada semua karyawan sejak diterima masuk dalam perusahaan maupun secara terus menerus dievaluasi dalam konteks penyegaran di perusahaan tersebut. Etos inilah yang menjadi jiwa yang menyatukan sekaligus juga menyemangati seluruh karyawan untuk bersikap dan berpola perilaku yang kurang lebih sama berdasarkan prinsip yang dianut perusahaan.

Berkembang tidaknya sebuah etos bisnis ditentukan oleh gaya kepemimpinan dalam perusahaan tersebut.

Penertiaan etika bisnis

pengertian etika bisnis

Pengertian Etika Berdasarkan Bahasa

Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti "timbul dari kebiasaan". Etika adalah cabang utama

filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika) (id.wikipedia.org).

Etika bisnis memiliki padanan kata yang bervariasi, yaitu (Bertens, 2000):

1. Bahasa Belanda à bedrijfsethiek (etika perusahaan).

2. Bahasa Jerman à Unternehmensethik (etika usaha).

3. Bahasa Inggris à corporate ethics (etika korporasi).

Analisis Arti Etika

Untuk menganalisis arti-arti etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens, 2000):

1. Etika sebagai Praktis

a. Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan.

b. Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.

2. Etika sebagai Refleksi

a. Pemikiran moral à berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

b. Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai objeknya.

c. Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang.

d. Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.

Perkembangan Etika Bisnis

Berikut perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000):

1. Situasi Dahulu

Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.

2. Masa Peralihan: tahun 1960-an

ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.

3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an

sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.

4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an

di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN).

5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an

tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.

Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:

1. Pengendalian diri

2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi

4. Menciptakan persaingan yang sehat

5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”

6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)

7. Mampu menyatakan yang benar itu benar

8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah

9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama

10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati

11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu

1. Sistematik

Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.

2. Korporasi

Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.

3. Individu

Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.




http://andyhariman.blogspot.com/2010/01/pengertian-etika-bisnis.html/google

Minggu, 13 Juni 2010

pengertian proposal

pengertian proposal
Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan
hal yang perlu diperhatikan dalam membuat proposal:

A. JUDUL PENELITIAN

Setelah kita membahas bagaimana cara menemukan masalah, langkah selanjutnya adalah membuat Judul Penelitian. Dalam membuat judul penelitian, beberapa hal yang harus diketahui adalah judul itu harus:

1. Komunikatif, mudah dipahami maksudnya oleh pembaca
2. Memuat variabel penelitian
3. Menjawab apa yang ingin ditingkatkan
4. Dengan cara apa/upaya apa untuk meningkatkannya.
5. Sasaran dan Lokasi tercermin dalam judul;
6. Banyak kata sekitar 15-20 kata

Judul penelitian hendaknya singkat dan spesifik tetapi cukup jelas mewakili gambaran tentang masalah yang akan diteliti dan tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan atau sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi. Alasan pemilihan judul juga harus:

* Menarik minat
* Layak diteliti
* Bermanfaat bagi masyarakat, dll.

Contoh judul penelitian Tindakan kelas antara lain :

1. Inovasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekitar (IPAS) Pokok Bahasan Kimia Lingkungan Melalui Pembuatan Film tentang Pencemaran Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak 1 SMK Negeri 8 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007 (Oleh : Ardan Sirodjuddin, S.Pd.)
2. Pembelajaran Berbasis Project Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari Tahun Pelajaran 2007/2008 (Oleh : Dra. Sri Wahyuni Dwiyanti M.Pd).
3. Penggunaan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas III IPS SMA Negeri 1 Randublatung Pada Semester I Tahun Pelajaran 2004/2005. (Oleh : Juremi)
4. Penggunaan “Dakon Elektron” Dalam meningkatkan Keefektifan Proses Pembelajaran IPA Kelas I Kecantikan Kulit Pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2004/2005 SMK Negeri 1 Tegal (Oleh : Ibnu Hajar Dewantoro).



B. BIDANG ILMU

Tuliskan bidang ilmu (Jurusan) dari Ketua Peneliti dan kajian masalah yang diteliti. Bidang penelitian yang diteliti sebaiknya relevan dengan disiplin ilmu guru, misalnya guru matematika tidak membahas pembelajaran yang ada di pelajaran Biologi. Begitupun sebaliknya. Terkecuali penelitian yang ditekuninya masih ada hubungannya dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Contohnya pembuatan media pembelajaran.



C. PENDAHULUAN

Penelitian dilakukan untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan pembelajaran. Dalam pendahuluan harus dikemukakan:

1. Latar belakang masalah secara jelas dan sistematis, yang meliputi:

a. Uraian tentang kedudukan mata pelajaran dalam kurikulum (semester, mata pelajaran yang ditunjang dan mata pelajaran penunjang);

b. Gambaran umum isi mata pelajaran tsb termasuk pembagian waktunya (lampirkan Analisis Instruksional, RPP, Silabus dari mata pelajaran yang bersangkutan);

c. Metode pembelajaran yang digunakan saat ini.

2. Masalah yang dihadapi guru ditinjau dari hasil belajar yang dicapai siswa selama

proses pembelajaran.

Kriteria masalah yang dapat dibuat PTK adalah :

* Masalah di sekolah/di kelas
* Layak diteliti dan terjangkau PTK
* Perlu ada: identifikasi masalah; analisis masalah.
* Rumusan masalah: singkat; jelas; operasional.
* Bukan permasalahan individual siswa, tetapi masalah kelas;



D. PERUMUSAN MASALAH

Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan diambil dan hasil positif yang diantisipasi.

Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di kelas, penting dan mendesak untuk dipecahkan. Setelah didiagnosis (diidentifikasi) masalah penelitiannya, selanjutnya perlu diidentifikasi dan dideskripsikan akar penyebab dari masalah tersebut.

Pada perumusan masalah perlu diperhatikan :

Substansi:

Perlu mempertimbangkan bobot dan manfaat tindakan yang dipilih untuk meningkatkan dan/atau memperbaiki pembelajaran

Orisinalitas (tindakan):

Perlu mempertimbangkan belum pernah tidaknya tindakan dilakukan guru sebelumnya

Formulasi: dirumuskan dalam kalimat tanya, tidak bermakna ganda, lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik apa yang dipermasalahkannya, dan tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut

Teknis:

Mempertimbangkan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, seperti kemampuan metodologi penelitian, penguasan materi ajar, teori, strategi dan metodologi pembelajaran, kemampuan menyediakan fasilitas (dana, waktu, dan tenaga).

Contoh perumusan masalah :

* Apakah pembelajaran berbasis project dapat meningkatkan prestasi belajar geografi khusus kompetensi dasar keterampilan dasar peta dan pemetaan pada siswa kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari tahun 2007/2008 ?
* Apakah pembelajaran berbasis project dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada kompetensi dasar keterampilan dasar peta dan pemetaan kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari tahun 2007/2008 ?
* Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kualitas proses belajar matematika siswa SMPN 5 Jepara?
* Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMPN 5 Jepara?



E. CARA PEMECAHAN MASALAH

Uraikan pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas (yang meliputi: perencanaan-tindakan-observasi/ evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus). Cara pemecahan masalah telah menunjukkan akar penyebab permasalahan dan bentuk tindakan (action) yang ditunjang dengan data yang lengkap dan baik.



F. TINJAUAN PUSTAKA

Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang dipahami sebagai acuan, yang dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian akhir dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi.



G. TUJUAN PENELITIAN

Kemukakan secara singkat tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas, sehingga tampak keberhasilannya.



H. KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN

Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan/atau pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lainnya. Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.



I. METODE PENELITIAN

Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan obyek, latar waktu dan lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan-tindakan-observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklis. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam satu siklus sebelum pindah ke siklus lainnya. Jumlah siklus disyaratkan lebih dari dua siklus.



J. JADWAL PENELITIAN

Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart. Contohnya, jadwal kegiatan penelitian disusun selama 10 bulan.



K. PERSONALIA PENELITIAN

Jumlah personalia penelitian maksimal 3 orang. Uraikan peran dan jumlah waktu yang digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang dilakukan. Rincilah nama peneliti, golongan, pangkat, jabatan, dan lembaga tempat tugas, sama seperti pada Lembar Pengesahan.



Lampiran-lampiran

1. Daftar Pustaka, yang dituliskan secara konsisten menurut model APA, MLA atau Turabian.
2. Riwayat Hidup Ketua Peneliti dan Anggota Peneliti (Bila penelitian berkolaborasi)
3. Cantumkan pengalaman penelitian yang relevan telah dihasilkan sampai saat ini

Proposal Penelitian dibagi 4 yaitu:
1. Proposal Penelitian Pengembangan
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
3. Proposal Penelitian Kualitatif
4. Proposal Penelitian Kuantitatif

1. Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.

Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.

Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.

2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.

Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.

3. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.

4. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

Jumat, 23 April 2010

Pra Penulisan Ilmiah

Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah hasil telaah pustaka yaitu:
a. Inventarisasi ide atau gagasan.
b. Memilih ide atau gagasan
c. Ubah ide menjadi topik dan judul tulisan.
d. Buat rancangan tulisan.
e. Berdasarkan kerangka tulisan, himpun sumber bacaan yang sesuai.
f. Buat intisari-intisari sumber bacaan yang dapat berupa fakta, data atau informasi..
g. Susun intisari-intisari ke dalam sub judul yang sesuai pada kerangka tulisan.
h. Pengolahan data, fakta atau informasi.
i. Metode analisis dan sintesis.

Inventarisasi ide atau gagasan
Mungkin anda pernah terbangun di tengah malam. Saat terbangun terlintas sebuah ide/gagasan. Atau mungkin anda mimpi dan anda terkesan dengan mimpi anda dan kemudian muncul ide. Atau saat anda santai juga tercetus ide. Atau di saat-saat lain yang tak terduga. Apa yang anda lakukan? Mengabaikan, menunda mencatat, segera mencatat atau tindakan lainnya?
Sebuah ide seringkali muncul tanpa terduga-duga seperti yang saya ilustrasikan di atas. Oleh karena itu, mungkin sekali anda sering mengabaikannya. Mungkin anda akan bergumam: ”Ah, nantilah mencatatnya”. Atau: ”Ah tak pentinglah itu”. Atau gumaman-gumaman senada lainnya. Tapi apa yang terjadi? Sebagian besar ide yang tercetus yang tidak didokumentasikan akan menguap entah kemana. Ini sangat tidak efisien. Sebab, mungkin sekali ketika anda berniat menulis sesuatu mengalami kesulitan dalam mendapatkan ide. Padahal, mungkin sekali ide atau gagasan tersebut telah pernah terlintas dalam pikiran anda. Coba jika saat itu pula anda mencatatnya, pastilah anda tidak akan kesulitan mendapatkan ide. Saran saya, anda dapat menuangkan ide anda dalam buku ide.
Sebuah ide dapat dimunculkan melalui berbagai jalan antara lain dengan imajinasi, membaca, komunikasi pribadi dengan para ahli, focus group discussion, menghadiri seminar, atau cara-cara lain yang lebih spektrakuler seperti mimpi.

Memilih ide
Tidak semua ide dapat anda tulis. Banyak alasan untuk itu. Mungkin ide itu kurang hangat atau kurang menarik. Mungkin juga hangat dan menarik tetapi anda tidak mampu menulisnya. Atau sejumlah alasan lainnya. Oleh sebab itu, ide-ide yang tertuang dalam buku ide dapat anda pilih. Lalu apakah ide yang tidak dipilih kita buang? Tentu saja tidak. Simpan saja. Mungkin sewaktu-waktu anda membutuhkannya.

Ubah ide menjadi topik tulisan
Ide terpilih itulah yang kemudian dijadikan topik tulisan anda. Ada beberapa syarat agar topik tulisan benar-benar dapat diangkat menjadi sebuah tulisan yang menarik, yaitu: a) pertimbangkan apakah topik tersebut menarik baik bagi anda maupun pembaca?; b) apakah anda yakin mampu menulisnya?; c) cukupkah sumber bacaan dari topik yang anda pilih? Ketiga pertanyaan tersebutharus anda jawab sebelum anda menulis.
Buatlah topik secara garis besar, sebagai pedoman untuk membuat kerangka tulisan. Topik dapat langsung menjadi judul, atau dapat pula dari topik anda turunkan sebuah judul sementara. Saya anggap sementara, karena bisa jadi judul akan berubah setelah anda selesai menulis draft atau selesai menulis.

Buat rancangan tulisan
Setelah anda menentukan topik tulisan, sebaiknya anda membuat kerangka tulisan. Kerangka ini berguna sebagai pedoman agar anda tidak menulis sesuatu yang diluar topik tulisan anda. Sesuaikan kerangka dengan judul atau topik yang anda pilih.
Di bagian ini anda dapat merancang bagaimana sumber-sumber bacaan nantinya dikumpulkan dan disusun. Apakah anda akan menyajikannya dalam bentuk tabel, gambar, ilustrasi atau kombinasinya. Hal ini perlu anda perhatikan agar anda mempunyai pedoman ketika anda menyusun tulisan ilmiah. Dengan cara ini anda akan menulis sebuah karya secara efisien dan efektif.

Himpun sumber bacaan yang sesuai
Langkah selanjutnya adalah anda mencari bahan bacaan yang sesuai dengan topik tulisan anda yang telah dirangkum dalam bentuk kerangka tulisan. Baca sumber bacaan secara efisien agar anda tidak banyak kehilangan waktu hanya membaca bahan bacaan yang sebenarnya kurang begitu anda perlukan.

Buat intisari-intisari
Sumber-sumber bacaan yang anda peroleh, kemudian dibuat intisarinya, dan ditulis kembali dengan kalimat anda sendiri. Hindari sejauh mungkin anda hanya memindahkan kalimat orang ke dalam tulisan anda. Ini akan sangat merugikan anda sendiri. Sebab, dengan cara itu anda kehilangan kesempatan untuk berlatih membuat kalimat atau alinea dalam suatu tulisan yang utuh. Akibatnya, kreatifitas anda terganggu, yang pada akhirnya anda tidak akan mampu menghasilkan karya ilmiah yang baik. Orisinalitasnya rendah! Malah, cenderung plagiat!
Disini anda dapat menyusun data, fakta atau informasi baru yang anda intisarikan dari bahan bacaan. Data dapat anda sajikan dalam bentuk tabel, gambar, ilustrasi, teks atau kombinasinya.

Susun intisari-intisari
Intisari-intisari yang telah anda buat disusun ke dalam sub-sub judul yang sesuai dalam kerangka tulisan. Intisari tersebut dirangkai sehingga kalimat yang satu saling berkesinambungan. Demikian pula antar alinea harus sinambung. Tempatkan tabel, gambar atau ilustrasi ke dalam sub-sub judul yang sesuai. Jika anda mengalami kesulitan dalam memasukkan data ke dalam sub-sub judul, anda dapat menempatkannya sementara di sub judul yang anda nilai paling mendekati.

Pengolahan data, fakta atau informasi
Pada tahapan ini anda menganalisis intisari yang berupa data, fakta atau informasi. Data dapat anda analisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif, bergantung kepada data, fakta atau informasi yang anda peroleh. Atau dapat pula bergantung kepada tujuan dari karya anda. Ada banyak cara untuk menganalisis tulisan ilmiah. Salah satu yang sering digunakan adalah analisis isi atau content analysis. Disini anda menafsirkan dan mengintisarikan suatu tulisan ilmiah. Pada tahap ini anda harus hati-hati menafsirkan sebuah tulisan. Tafsirkan tulisan secara seimbang dan sesuai fakta yang disajikan. Artinya anda harus menganalisis secara obyektif, bebas dari kepentingan anda sendiri alias subyektif. Tafsir dari suatu data mungkin sekali akan berbeda antar satu ilmuwan dengan ilmuwan lainnya. Itulah sebabnya anda dianjurkan untuk membaca sumber primer. Jika dalam menganalisis data anda menggunakan program komputer tertentu, maka sebaiknya anda sebutkan spesifikasinya.
Hasil analisis data tersebut anda jelaskan secara singkat, padat dan akurat pada bagian analisis dan sintesis.

Analisis dan Sintesis (Hasil dan Pembahasan)
Pada bagian analisis anda dapat menguraikan permasalahan yang ditemukan. Anda disini dapat membuat perbandingan-perbandingan antara satu sumber bacaan dengan sumber bacaan lainnya. Anda dapat mengulas kelemahan-kelemahan yang anda temukan dalam sumber-sumber bacaan. Anda dapat mengulas pula kelebihan-kelebihan yang anda temukan, dan manfaat yang dapat dipetik dari sumber tulisan yang ada.Hasil perbandingan tersebut kemudian anda satukan menjadi suatu kesatuan yang menyeluruh dan utuh (holistik). Cara untuk menganalisis permasalahan dalam sumber bacaan harus ditulis secara singkat dan padat dalam bagian metode penulisan ini.
Pada bagian sintesis anda dapat mengemukakan ide atau gagasan baru untuk memecahkan masalah yang anda temukan. Disini anda dapat secara luas memberikan komentar, membahas, atau bentuk lainnya secara argumentatif. Spekulasi mungkin dibolehkan dalam batas-batas tertentu.
Hasil sintesis ini pada dasarnya adalah berupa data, fakta atau informasi, atau ide baru, yang belum pernah ditulis oleh penulis lainnya. Disinilah karya anda. Disinilah intisari karya anda. Jika anda hanya sampai mengumpulkan informasi-informasi saja, maka itu bukanlah suatu karya ilmiah, melainkan hanya suatu kumpulan-kumpulan informasi. Cara untuk menghasilkan ide/gagasan baru tersebut dijelaskan dalam bagian metode penulisan ini.
Bagian analisis dan sintesis merupakan bagian inti tulisan dari sebuah tulisan ilmiah hasil telaah pustaka. Pada bagian ini anda dapat menggunakan pola pikir induktif, deduktif atau kedua-duanya. Mana yang lebih tepat? Bergantung kepada data, fakta atau informasi yang anda peroleh. Bergantung pula kepada pertanyaan tulisan (perumusan masalah), hipotesis (jika ada) dan tujuan anda menulis.

penalaran induktif dan penalaran deduktif

Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
Kedua penalaran tersebut di atas (penalaran deduktif dan induktif), seolah-olah merupakan cara berpikir yang berbeda dan terpisah. Tetapi dalam prakteknya, antara berangkat dari teori atau berangkat dari fakta empirik merupakan lingkaran yang tidak terpisahkan. Kalau kita berbicara teori sebenarnya kita sedang mengandaikan fakta dan kalau berbicara fakta maka kita sedang mengandaikan teori (Heru Nugroho; 2001: 69-70). Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua penalaran tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan dilaksanakan dalam suatu ujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika.
Upaya menemukan kebenaran dengan cara memadukan penalaran deduktif dengan penalaran induktif tersebut melahirkan penalaran yang disebut dengan reflective thinking atau berpikir refleksi. Proses berpikir refleksi ini diperkenalkan oleh John Dewey (Burhan Bungis: 2005; 19-20), yaitu dengan langkah-langkah atau tahap-tahap sebagai berikut :

* The Felt Need, yaitu adanya suatu kebutuhan. Seorang merasakan adanya suatu kebutuhan yang menggoda perasaannya sehingga dia berusaha mengungkapkan kebutuhan tersebut.

* The Problem, yaitu menetapkan masalah. Kebutuhan yang dirasakan pada tahap the felt need di atas, selanjutnya diteruskan dengan merumuskan, menempatkan dan membatasi permasalahan atau kebutuhan tersebut, yaitu apa sebenarnya yang sedang dialaminya, bagaimana bentuknya serta bagaimana pemecahannya.

* The Hypothesis, yaitu menyusun hipotesis. Pengalaman-pengalaman seseorang berguna untuk mencoba melakukan pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Paling tidak percobaan untuk memecahkan masalah mulai dilakukan sesuai dengan pengalaman yang relevan. Namun pada tahap ini kemampuan seseorang hanya sampai pada jawaban sementara terhadap pemecahan masalah tersebut, karena itu ia hanya mampu berteori dan berhipotesis.

* Collection of Data as Avidance, yaitu merekam data untuk pembuktian. Tak cukup memecahkan masalah hanya dengan pengalaman atau dengan cara berteori menggunakan teori-teori, hukum-hukum yang ada. Permasalahan manusia dari waktu ke waktu telah berkembang dari sederhana menjadi sangat kompleks; kompleks gejala maupun penyebabnya. Karena itu pendekatan hipotesis dianggap tidak memadai, rasionalitas jawaban pada hipotesis mulai dipertanyakan. Masyarakat kemudian tidak puas dengan pengalaman-pengalaman orang lain, juga tidak puas dengan hukum-hukum dan teori-teori yang juga dibuat orang sebelumnya. Salah satu alternatif adalah membuktikan sendiri hipotesis yang dibuatnya itu. Ini berarti orang harus merekam data di lapangan dan mengujinya sendiri. Kemudian data-data itu dihubung-hubungkan satu dengan lainnya untuk menemukan kaitan satu sama lain, kegiatan ini disebut dengan analisis. Kegiatan analisis tersebut dilengkapi dengan kesimpulan yang mendukung atau menolak hipotesis, yaitu hipotesis yang dirumuskan tadi.

* Concluding Belief, yaitu membuat kesimpulan yang diyakini kebenarannya. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada tahap sebelumnya, maka dibuatlah sebuah kesimpulan, dimana kesimpulan itu diyakini mengandung kebenaran.

* General Value of The Conclusion, yaitu memformulasikan kesimpulan secara umum. Konstruksi dan isi kesimpulan pengujian hipotesis di atas, tidak saja berwujud teori, konsep dan metode yang hanya berlaku pada kasus tertentu – maksudnya kasus yang telah diuji hipotesisnya – tetapi juga kesimpulan dapat berlaku umum terhadap kasus yang lain di tempat lain dengan kemiripan-kemiripan tertentu dengan kasus yang telah dibuktikan tersebut untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Proses maupun hasil berpikir refleksi di atas, kemudian menjadi popular pada berbagai proses ilmiah atau proses ilmu pengetahuan. Kemudian, tahapan-tahapan dalam berpikir refleksi ini dipatuhi secara ketat dan menjadi persyaratan dalam menentukan bobot ilmiah dari proses tersebut. Apabila salah satu dari langkah-langkah itu dilupakan atau dengan sengaja diabaikan, maka sebesar itu pula nilai ilmiah telah dilupakan dalam proses berpikir ini.

karya ilmiah

Karya Ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skrispsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. Dalam beberapa hal ketika mahasiswa melakukan praktikum, ia sebetulnya sedang melakukan �verifikasi� terhadap proses penelitian yang telah dikerjakan ilmuwan sebelumnya. Kegiatan praktikum didesain pula untuk melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

metode ilmiah

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan observasi; observasi yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat.

Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi.

Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur.

Selasa, 09 Maret 2010

Nama : Yunita

Kelas : 3 ea 07

npm : 11207220
Penalaran Induktif
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).


Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Daftar isi
[sembunyikan]
1 Metode eaea dalam menalar
1.1 Metode induktif
1.2 Metode deduktif
2 Konsep dan simbol dalam penalaran
3 Syarat-syarat kebenaran dalam penalar

Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Rabu, 03 Maret 2010

tugas lkkp

Nama : yunita
Kelas : 3ea07
Tugas : LKKP
manajemen keuangan PADA BANK INTERNASIONAL INDOSESIA MENGENAI KEGIATAN PROMOSI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini pembangunan terus digalakkan oleh Pemerintah di berbagai sektor, baik di sektor Pemerintah maupun swasta,sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Salah satu sector yang menunjang kelancaran usaha pembangunan tersebut adalah peranan dunia perbankan dalam memberikan berbagai jenis bantuan di sketor dunia usaha.
Sejarah dikenalnya asal mula kegiatan perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Oleh karena itu bank dikenal sebagai tempat menukar uang atau sebagai meja tempat penukar uang. Kegiatan penukaran uang ini dikenal dengan valuta asing (money changer). Dalam perkembangan selanjutnya kegiatan operasional perbankan bertambah lagi menjadi tempat penitipan uang atau disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Kemudian kegiatan perbankan berkembang dengan kegiatan peminjaman uang yaitu dengan cara uangyang semula di simpan masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali ke masyarakat yang membutuhkan.
Keberadaan bank sebagai suatu lembaga keuangan dalam perekonomian sangatlah dibutuhkan. Hal tersebut didasarkan atas keinginan manusia akan keamanan dan kemudahan dalam bertransaksi. Bank sebagai salah satu sarana dalam usaha pembangunan ekonomi telah banyak memainkan peranan penting, khususnya dalam membantu pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Untuk lancarnya dunia perbankan maka dibutuhkan dana yang cukup besar untuk menunjang dunia perbankan tersebut. Keberhasilan tersebut bersumber dari dana yang didapat luar negeri dan dari dalam negeri. Dana yang didapat dari luar negeri misalnya pinjaman-pinjaman luar negeri. Pinjaman luar negeri didapat dari lembaga keuangan Internasional, Bank-bank asing baik jangka pendek maupun jangka panjang dan dikenakan suku bunga tertentu. SEdangkan dana yang didapat dari dalam negeri berasal dari dana yang dihimpun dari masyarakat oleh Bank-bank ataupun lembaga-lembaga keuangan lainnya, misalnya pendapatan pajak yang dikumpulkan dari masyarakat, bea-
bea masuk dan pendapatan Negara lain yang kesemuanya merupakan dana potensial untuk menunjang pembaharuan.
Pada zaman globalisasi saat ini kegiatan perbankan semakin meningkat dan lengkap dengan bermunculannya jasa-jasa perbankan yang sangat membantu masyarakat dalam menyimpan, menjual dan menyalurkan uangnya. Salah satu bank yang berkecimpung dalam usaha perbankan di Indonesia yaitu PT Bank Internasional Tbk (BII) dan memperoleh status bank umum devisa pada tahun 1988 serta mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1989 melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering). Sejak itu BII terus berkembang menjadi salah satu bank swasta nasional terkemuka di Indonesia dengan visi “ Menjadi Bank Terbaik di Indonesia yang Menyediakan Layanan Nasabah dan Produk Inovatif Berkelas Dunia “.
BII adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan internasional yang memiliki lebih dari 240 cabang dan 700 ATM di seluruh Indonesia serta tergabung dalam jaringan ATM ALTO dan CIRRUS. BII menyediakan serangkaian jasa keuangan melalui kantor cabang dan jaringan ATM, phonebanking dan internet banking serta aktif di sector UKM/Komersial, Konsumen dan Korporasi. BII menyediakan produk danjasa untuk perusahaan berskala menengah dan komersial serta menyediakan kepada individu produk-produk kartu kredit, KPR, deposito, kredit otomotif, pinjaman dan Layanan perbankan prioritas. Sedangkan Layanan untuk nasabah korporasi adalah trade f inance, cash management, pinjaman, custodian dan foreign exchange.
Untuk memperkenalkan produk yang di hasilkan oleh suatu perusahaan kepada konsumen maka perusahaan melakukan kegiatan promosi, karena betapapun berkualitas suatu produk bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk ituakan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan membelinya oleh sebab itu perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen untuk menciptakan perhatian produk perusahaan
Promosi adalah bagian dari strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi di pasaran dengan mengunakan bauran promosi.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Bank menurut UU RI No. 10 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan adalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, manajemen Perbankan, Penerbit PT. Rajawali Pers. 1998, Hal 3)
Dalam uraian diatas Bank merupakan perusahaan yan bergerak dalam bidang keuangan artinya usaha perbanakn selalu berkaitan masalah bidang keuangan jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi 3 kegiatan utama yaitu :
menghimpun dana
menyalurkan dana dan
memberikan jasa bank lainnya
Kegiatan menghimpun dan menyalurkan kegiatan pokok perbankan sedangkan memberikan jasa-jasa bank lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan diatas.
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakatakan suatu produk atau jasa . Pemasaran semakin menjadi penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Kemudian juga dalam rangka menghadapi para pesaingyang dari waktu ke waktu semakin meningkat.
Dalam melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahan tertentu memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Maka PT Bank Intemasional Indonesia Tbk (BII) yang bergerak dibidang usaha perbankan untuk melakukan kegiatan pemasarannya mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa.
2. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk jasa.
3. Memberikan kepuasan semaksimal mungkin terhadap pelanggannya.
4. Meningkatkan penjualan dan laba.
5. Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing.
Berdasarkan kegiatan pemasaran PT. Bank internasional indonesia Tbk (BII) pemasaran bank melalui retunt strategi produk strategi harga, strategi lokasi dan layout serta strategi promosi :
I. Startegi Produk
Strategi produk yang dilakukan BIl agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan melakukan inovasi dan perombakan jenis produk, perombakan dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki jenis-jenis produkyang sudah ada agar lebih baik lagi sehingga mampu bersaing dengan jenis-jenis produk dari bank lainya sehingga secara otomatis dapat menarik para konsumen untuk menabung, sedangkan inovasi yaitu mengeluarkan produk-produk baru sehingga dapat memudahkan para nasabah untuk menabung atau dalam bertransakasi :
1. Tabungan
Jenis tabungan yang tersedia di BII yaitu superpundi yang merupakan sebuah pilihan tabungan yang tepat bagi nasabah perorangan, tersedia dalam mata uang: Rupiah.
2. Deposito
Deposito berjangka BII tersedia dalam beberapa mata uang dan jangka waktu yang dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan Anda sebagai berikut:
3. Rekening koran
Pilihlah jenis rekening koran yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Nikmati kebebasan bertransaksi menggunakan layanan perbankan elektronik: ATM, Internet Banking, dan Phone Banking service. Jenis rekenis koran tersebut sebagai berikut:
a. Giro BII Rupiah
Sebuah pilihan tepat bagi pelaku bisnis yang membutuhkan rekening koran dalam mata uang Rupiah. Penarikan dana menggunakan cek, bilyet giro, surat perintah pembayaran ataupun pemindahbukuan. Dilengkapi dengan layanan ATM, Internet Banking dan Phone Banking yang memberikan keluasan bertransaksi.
b. Giro BII Valas
Rekening koran dalam mata uang asing yang memberikan banyak kemudahan bagi Anda. Penarikan dana menggunakan instr~i Transfer dan Payment Order. Dilengkapi dengan layanan ATM, Internet Banking, dan Phone Banking yang memberikan keluasan bertransaksi.
4. Platinum Currency Deposit
Platinum Currency Deposit adalah suatu deposito berjangka dalam kombinasi dua mata uang asing sesuai pilihan Anda dan dapat memberikan pendapatan lebih tinggi dari tingkat bunga deposito berjangka biasa seperti tersedianya dua pilihan mata uang yaitu rupiah dan USD. Platinum Currency
Deposit bertujuan sebagai berikut:
a. Flexibilitas yang kami tawarkan
Anda dapat memilih kombinasi mata uang yang diinginkan dan jangka waktu penempatan, selain itu Anda juga dapat menentukan pilihan tingkat bunga yang tinggi atau target konversi kurs mata uang penempatan ke mata uang alternatif.
b. Tersedia berbagai jenis pilihan mata uang
Dengan menempatkan minimum USD 50.000 atau setara dengan USD 50.000 untuk mata uang lainnya Anda dapat mulai berinvestasi melalui PCD BU. Anda dapat memilih mata uang penempatan dan mata uang alternatif sebagai mata uang kedua.
5. Safe Deposit Box (SDB)
Adalah jasa penyewaan kota (box) dengan ukuran tertentu untuk menyimpan barang atau surat berharga untuk jangka waktu tertentu di bank. Anda dapat menyimpan sendiri kunci kotak pengaman tersebut. Barang yang dapat disimpan Efek-efek, Dokumen-dokumen, surat-surat berharga. Perhiasan,logam mulia dan barang berharga lainnya.
Selain itu, strategi produk yang dilakukan oleh BII dalam membangun suatu produk yaitu :
1. logo dan motto
Logo merupakan ciri khas suatu bank,logo BII tidak berbentuk gambar, dua titik merah yang terhubung melambangkan interaksi manusia, yang saling berkomunikasi dan bertatap muka, melalui interaksi dan komunikasi ini BII mengenal nasabahnya dengan baik, menjalin kemitraan, dan kerjasama bisnis yang menguntungkan antara insan BII, maupun antar insan BII dengan nasabah dan speakholder, terjalin dalam teamworlk yang profesional.
Warnah merah BII menggambarkan bahwa BII yang cerdas,kraetif,inovatif dan terjalin dalam menangkap dan memuaskan kebutuhan nasabah.
Warna huruf B dan I pada tipologi BII yang baruh menggunakan warna maron atau merah tuayang melambangkan kedawasaan dan kematangan (maturity) serta keyakinan (konfiden) yang dimiliki BII, sekaligus juga merefleksikan sosok BII yang peduli dan penuh perhatian.
sedangkan motto merupakan serangkaian yang berisikan visi dan misi dalam melayani masyarakat. Adapun misinya yaitu "menjadi bank terbaik di indonesia yang menyediakan Layanan nasabah dan produk inovatif berkelas dunia". Dan visinya dengan semangat melayani dan mengembangkan produk dan layanan perbankan untuk kepuasan nasabah kami
2. Menciptakan Merek
Untuk berbagai jenis jasa bank yang ada perIu diberikan merek tertentu. Merek merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pemberian merek oleh pihak bank BII yang dilakukan pada saat ini antara lain:
a. Kartu BII ComboCard : pengembangan dari kartu A TM (Debet Gold BII).
b. Logo maestro dan Cirrus: kemudahan bertransaksi dengan menggunakan kartu ATM BII di seluruh ATM di luar negeri.
c. Western Union : fasilitas kredit untuk ke seluruh dunia yang banyak memberikan kemudahan
d. Rumah Maxima: fasilitas kredit untuk segala kebutuhan dana anda, dengan jaminan rumah/apartemen/ruko/rukan.
3. Menciptakan Kemasan
Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan jasa kepada nasabah disamping juga sebagai pembungkus untuk beberapa jenis jasanya. Adapun jenis jasanya dan produknya antara lain:
a. Superpundi Rupiah (Passbook)
Tabungan berbasis buku tabungan (passbook) dalam mata uang Rupiah dan suku bunga menarik.
b. Superpundi Rupiah (Statement)
Tabungan berbasis Statement dengan fasilitas yang lebih leluasa karena memiliki batas transaksi lebih tinggi dari pada Superpundi. Tidak perIu repot dengan buku tabungan, karena laporan keuangan (Statement) akan dikirimkan setiap bulan langsung ke alamat.
c. Superpundi Valas
Rekening dalam mata uang asing yang tersedia dalam 3 jenis pilihan mata uang: Dollar America (USD), Dollar Singapore (SGD), dan Et:RO (EUR). Nasabah menerirna laporan keuangan (Statement) yang dikirim langsung setiap bulan ke alamat nasabah.
d. Musafir
Tabungan istimewa yang memberikan jaminan keamanan karena nasabah otomatis di-cover dengan asuransi. Tabungan yang dipersembahkan bagi Anda yang sering bepergian.
e. Tabungan Pendidikan
Tabungan pendidikan untuk masa depan anak Anda dengan jaminan asuransi sampai dengan 300x setoran bulanan.
f. Deposito berjangka Rupiah
Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relative lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1,3,6, 12, dan 24 bulan.
g. Deposito berjangka valas
Simpanan dalam aneka pilihan mata uang, dengan tingkat suku bunga relatif lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1,3,6,12, dan 24 bulan
h. Deposito On Call
Simpanan dalam mata uang Rupiah ataupun Dollar Amerika. Merupakan produk penempatan dana untuk jangka waktu 1 minggu. Berbeda dengan deposito pada umumnya, Deposito on Call memungkinkan nasabah melakukan pencairan dana setiap saat setelah dana tersebili mengendap setidaknya 3 (tiga) hari.
4. Keputusan Label
Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Seluruh jenis produk terbitan bank BII memberikan label dalam pemberian nama pembuat, dimana dibuat, kapan dibuat dan informasi lainnya. Seperti halnya dalarn pembuatan kartu ATM BII.
II. Strategi Harga
Strategi harga merupakan satu aspek penting dalam kegiatan promotion mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk maupun jasa perbankan. Penentuan harga yang dilakukan oleh pihak BII adalah sebagai berikut ;
1. Penentuan harga pelanggan
Dengan melakukan pembebasan biaya bulanan Setiap nasabah BII berhak mendapatkan fasilitas ini secara gratis. Biaya hanya dikenakan untuk transaksi pengiriman uang dan pembayaran tagihan. Dengan biaya yang sangat ringan. Sarna seperti biaya di counter bank.
2. Penentuan harga menurut bentuk produk
Pembebasan bebas biaya pembuatan Kartu BII ComboCard dan nikmati potongan harga hingga 20% di ribuan merchant di seluruh Indonesia.
3. Penentuan harga di bidang usaha
BII menyediakan fasilitas Kredit lnvestasi bagi usaha skala kecil (kredit sampai dengan Rp 500 juta) dan usaha skala menengah (kredil di atas Rp 500 juta hingga Rp 5 miliar).
Berikut tabel suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Internasional Indonesia
Superpundi Rupiah (Passbook & Statement)
SALDO SUKU BUNGA

>= IDR 1.000.000 - < IDR 10.000.000 2.5 % p.a
>= 10.000.000 - < 100.000.000 4.5 % p.a
>= 100.000.000 - < 1.000.000.000 5 % p.a
>= 1.000.000.000 6 % p.a
Superpundi Valas
USD
SALDO SUKU BUNGA
<250 0 % p.a
>= 250 - < 10,000 1 % p.a
>= 10,000- < 100.000 2 % p.a
>= 100.000 3 % p.a
SGD
SALDO SUKU BUNGA
<250 0 % p.a
>= 250 - < 10,000 0.25 % p.a
>= 10,000- < 100.000 0.3 % p.a
>= 100.000 0.3 % p.a
EUR
SALDO SUKU BUNGA
<250 0 % p.a
>= 250 - < 10,000 0.5 % p.a
>= 10,000- < 100.000 0.75 % p.a
>= 100.000 0.75 % p.a
Musafir
SALDO SUKU BUNGA
<= IDR 10.000.000 0 % p.a
>= IDR 10.000.000 4.5 % p.a
Tabungan Pendidikan
SALDO SUKU BUNGA
Rupiah 6.5 % p.a
USD 1 % p.a
Rekening Koran (Giro BII)
MATA UANG SALDO SUKU BUNGA
IDR 5.000.000 0 % p.a
IDR 100.000.000 1.5 % p.a
IDR 9.999.999.999.999 2.5 % p.a
IDR - 0 % p.a
USD 10.000 0 % p.a
USD 50.000 0.35 % p.a
USD 9,999,999,999,999 0.45 % p.a
SGD 10.000 0 % p.a
SGD 9.999.999.999.999 0.25 % p.a
RKK
SALDO SUKU BUNGA
RKK-USD 0.75 % p.a
RKK-IDR 4.5 % p.a
Deposito Berjangka (Counter Rate)
JANGKA WAKTU
1 BULAN 3 BULAN 6 BULAN 12 BULAN
IDR 0 % p.a 9.25 % p.a 9.75 % p.a 10.25 % p.a 10.75 % p.a
USD 0 % p.a 2.75 % p.a 2.75 % p.a 2.75 % p.a 2.75 % p.a
EUR 0 % p.a 1.25 p.a 1.25 p.a 1.25 p.a 1.25 p.a
SGD 0 % p.a 0.5 % p.a 0.5 % p.a 0.5 % p.a 0.5 % p.a
AUD 0 % p.a 3.5 % p.a 3.5 % p.a 3.5 % p.a 3.5 % p.a
GBP 0 % p.a 3 % p.a 3 % p.a 3 % p.a 3 % p.a
JPY 0 % p.a 0.25 % p.a 0.25 % p.a 0.25 % p.a 0.25 % p.a
KPR Ekpress
18.00 % p.a efektif untuk debitur baru. Bunga tetap selama 12 bulan pertama, selanjutnya mengikuti suku bunga yang berlaku dan 17.00 % p.a efektif untuk debitur lama.
KPR Ekspress
Mobil Baru
1 year 8.5 % p.a flat in advance = 18.29 % p.a effective in advance
2 year 9.5 % p.a flat in advance = 18.94 % p.a effective in advance
3 year 10..5 % p.a flat in advance = 19.95 % p.a effective in advance
4 year 11.5 % p.a flat in advance = 20.96 % p.a effective in advance
5 year 12 % p.a flat in advance = 21.13 % p.a effective in advance
Kredit Ketahanan Pangan (KKP)
Jenis Usaha
Suku Bunga ke
Petani / peternak
Besarnya subsidi
biaya Suku Bunga KKP
Termasuk subsidi
bunga
Intensifikasi Pangan 9 % 9 % 18 %
Peternakan 13 % 5 % 18 %
NIlai Aktiva Bersih (NAB)
Jenis Usaha NAB
Pundi Reksa Rupiah IDR 1.441,9566
Pundi Reksa Dolar USD 0,136079
Trimegah Dana Stabil IDR 1.266,6756
Danamas Pasti IDR 1.270,0800
Optima Fund IDR 1.087,4224
Investasi Reksa Premium IDR 1.418,9390
Investasi Reksa Plus IDR 868,0932
Ill. Strategi lokasi dan Lay Out
Penentuan lokasi kantor berserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah.
lokasi
lokasi tempat pengamatan yaitu perumusan bukit sejahtera dan merupakan cabang pembantu BII, dilihat dari tata letak cabang BII ini cukup strategi karena berada di kawasan komplek perumahan bukit sejahtera. Fesilitas BII meliputi tempat parkir yang cukup untuk para nasabah yang ingin menabung karena merupakan cabang pembantu, tersedianya layanan ATM.
Lay Out
Tata letak teler sudah sesuai sehingga memudahkan para nasabah dalam bertransaksi, memiliki toilet, ruang ber AC, memiliki monitor keamanan seperti alaram dan peralatan tanda bahaya lainya, mempunyai meja tempat pengisian setoran dan penarikan untuk nasabah.
IV. Strategi Promosi
Promosi berperan penting untuk mempengaruhi konsumen sehingga menimbulkan daya tarik agar secara sadar mau mempengaruhi dan mempergunakan produk yang dipromosikan salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk dan berusaha menartik calon nasabah yang baru selain itu juga bertujuan agar masyarakat yang sudah terdaftar sebagai nasabah menjadi loyal dan mempertahankan keputusannya sehingga diharapkan dengan promosikan tersebut PT. Bank Internasional Indonesia cabang Palembang dapat meningkatkan jumlah nasabahnya dan mampu bersaing dengan bank-bank lainnya.
Strategi promosi yang dilakukan oleh BII untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat sebagai berikut :
1. Publisitas
Percetakan brosur yang disebarkan di setiap cabang atau pusat-pusat pembelajaan
kegiata-kegiatan yang dilakukan oleh BII yaitu :
- Membagikan brosur kartu BII ATM
- Brosur absolute reward
- Brosur pembayaran tagihan dan voucer
- Brosur Layanan BII ATM
- Brosur wastern union
- Brosur rumah maksima dan lain-lain
- Merancang situs web yang menarik dan menyediakan informasi tentang produk dan jasa BII
2. sales promotion, melakukan undian berhadian tiap priode memberikan hadiah, seperti: boneka, pena, dan bonus poin.
3. Personal selling, yaitu melalui pelayanan khusus bagi nasabah yang membutuhkan informasi lebih mengenai produk yang ingin dibeli.
4. Iklan (Advertising)
melalui media elektronik seperti : internet, televisi dan black board
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun kesimpulan dari kelompok kami yaitu :
- promosi yang dilakukan oleh BII sudah sangat baik karena dengan adanya promosi bisa
meningkatkan nasabah.
- lokasi pengamatan cabang BII terdiri di lokasi komplek perumahan bukit sejahtera, dan
diperuntukan khususnya bagi para warga di komplek perumahan tersebut. Dilihat dari tata
lokasi bank tersebut cukup, strategi lain mudah dijangkau oleh para nasabahnya, di lihat dari
pelayanan yang di berikan baik sehingga para nasabah nyaman dalam melakukan transaksi.
Saran
1. dalam melakukan kegiatan di Bank tersebut pelayananya lebih di tingkatkan menjadi nyaman karena dengan adanya kenyamanan yang diberikan oleh petugas Bank tersebut maka secara tidak langsung membuat para nasabah-nasabah akan terus menabung di BII dan tidak menutup kemungkinan banyak para nasabah-nasabah baru akan menabung di BII tersebut
2. Agar lebih dikenal oleh masyarakat dan diminati oleh nasabah maka pihak BII harus mengadakan event-event besar seperti pameran, lomba-lomba dan peringatan hari-hari besar nasional yang memiliki dampak besar bagi masyarakat akan lebih mengerti dan berkeinginan dari mencoba sampai membutuhkan jasa pelayananan dari BII untuk memenuhi kebutuhannya.

Minggu, 28 Februari 2010

aturan dalam model data relasional

Nama : Yunita
kelas : 3ea07
tugas : SIM2
Model Data


Model data merupakan kumpulan konsep yang terpadu untuk mendeskripsikan data, keterhubungan antar data (data relationship), semantik, dan batasan konsistensi data yang berguna untuk menyembunyikan rincian (keruwetan) penyimpanan data level rendah. Model data bertindak sebagai representasi objek dan kejadian ‘dunia nyata’ (fakta) serta keterhubungannya. Pemodelan data diperlukan sebagai alat penggambaran konsep dan notasi dasar sebagai sarana komunikasi (protokol) antara perancang basisdata dengan pemakai secara tegas, akurat dan tidak ambigu.

Model data minimal mengandung tiga komponen, yaitu;

* Struktur Data (Data Structure), yang berisi sekumpulan definisi dan aturan berkaitan dengan basisdata yang dibangun
* Aturan Integritas Data (Data Integrity), biasanya berupa batasan-batasan (constraints) item-item data dalam basisdata untuk menjamin keakuratan data
* Manipulasi Data (Data Manipulation), berisikan tipe-tipe operasi yang sah yang digunakan sebagai alat manipulasi data, termasuk didalamnya operasi-operasi penyisipan (insert), pembaruan (update), pengurangan (delete) dan pengambilan (select) data serta pengubahan struktur basisdata (alter).

Model Data Berbasis Rekord (Record Based Data Model)
Model data berbasis rekord merupakan model data yang paling umum saat ini. Model ini mendeskripsikan data di tingkat konsep (conceptual level) dan pandangan (view level). Pada level konsep, perancang basisdata memandang data sebagai kumpulan kolom-kolom (attribute/field) yang memiliki keterhubungan (berelasi) menjadi sebuah rekord. Sedangkan pada level pandangan (view), pemakai dihadapkan pada data (nilai-nilai) yang harus di-input-kan. Pada model data berbasis rekord, basisdata dikonstruksikan dalam rekord-rekord dengan beberapa format tipe yang tetap. Setiap rekord memiliki sejumlah field tetap (attribute) yang memiliki panjang yang tetap.


Data level ini telah dilengkapi dengan kakas-kakas (tools) bahasa untuk mendeskripsikan hal-hal berikut;

* Skema konseptual yang digunakan untuk mendeskripsikan struktur data yang disimpan dalam basisdata. Pendeskripsian/pendefinisian struktur data dalam basisdata menggunakan bahasa DDL (Data Definition Language)
* Batasan (constraint) yang digunakan untuk menspesifikasikan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi item-item data di dalama basisdata. Batasan-batasan ini didefinisikan dengan menggunakan bahasa DDL (Data Definition Language)
* Operasi-operasi manipulasi data dengan menggunakan DML (Data Manipulation Language) yang merupakan sekumpulan abstraksi data level tinggi.

Beberapa sistem basisdata menyertakan DCL (Data Control Language) yang menyatakan siapa saja yang berhak mengakses basisdata dan seberapa jauh haknya. Disamping itu ada DBMS menyertakan SDL (Storage Definition Language) yang memungkinkan database administrator atau perancang basisdata menyesuaikan skema fisik yang erat terpadu dengan dengan DDL (skema logik). Oracle Storage Management merupakan contoh SDL yang berfungsi mengatur Controlfile, Tablespace, Datafile, Rollback Segment & Archive Log.


Macam-Macam Model Data berbasis Rekord (Record Based Data Model)
Terdapat tiga macam model data berbasis rekord yang digunakan secra umum, yaitu;

* Model jaringan (network model)
* Model hirarki (hierarchical model)
* Model relasional (rational model)

Model jaringan merupakan model yang mempresentasikan data sebagai kumpulan rekord dan keterhubungannya (relasinya) digambarkan dengan himpunan-himpunan yang secara eksplisit berupa pointer dalam implementasinya. Rekord-rekord diorganisasikan sebagai struktur graph umum, dimana rekord bertindak sebagai simpul dan himpunan sebagai busur dalam graph.

Model hirarki merupakan tipe terbatas model jaringan. Data dipresentasikan sebagai kumpulan rekord dan keterhubungannya (relasinya) dipresentasikan sebagai himpunan. Model hirarki hanya mengijinkan sebuah simpul (rekord) mempunyai satu induk. Model ini dapat dipresentasikan sebagai tree graph (graph pohon) dengan rekord sebagai simpul/segment dan himpunan sebagai busur.

Model relasional, merupakan model data yang didasarkan pada konsep relasi matematika (aljabar relasional dan kalkulus relasional). Data dan keterhubungannya dipresentasikan sebagai tabel yang mempunyai kolom-kolom dengan nama unik dan antar entitas terdapat keterhubungan. Model relasional tidak menyatakan tautan (link) antar tabel secara eksplisit dengan pointer fisik. Kesamaan attribut/himpunan attribut di satu tabel yang sama dengan attribut/himpunan attribut di tabel lain, menyatakan adanya keterhubungan antara ke dua tabel tersebut. Pada model relasional ini, pemakai memandang basisdata hanya sebagai kumpulan tabel (relasi) yang memiliki keterhubungan secara logika. Hal tersebut sesuai cara pandang tingkat ekternal (view).


Model Data Relasional
Pada model relasional, semua data distrukturkan secara logik menjadi tabel-tabel (relasi-relasi). Masing-masing tabel (relasi) mempunyai nama yang unik dan terdiri dari kolom-kolom (attribut-attribut). Pada setiap baris/rekord (tupel) tabel (relasi) berisi satu nilai per attribut. Kekuatan utama model relasional adalah struktur logik yang sederhana dan didukung landasan teoritis yang kuat. Hal inilah yang menjadi kekuatan model relasional dibandingkan model data yang lama (model jaringan dan hirarki).

Model ini disebut relasional karena basisdata ini didasarkan pada konsep relasi matematika yang menyatakan data sebagai elemen-elemen dari himpunan-himpunan yang berbeda dan memiliki keterhubungan secara logik. Pengenalan model relasional ini memiliki tujuan/sasaran untuk;



* Meningkatkan derajat ketidakbergantungan data, utamanya terhadap program aplikasi.
* Memberikan landasan semantik, konsistensi dan menghindari praktek redudansi data dengan teknik normalisasi tabel (relasi)
* Memungkinkan adanya perluasan bahasa-bahasa manipulasi data yang berorientasi himpunan (set oriented data manipulation language).

Model relasional merupakan suatu tatanan yang menggiring pemakai dalam memandang data hanya sebagai kumpulan data yang memiliki keterhubungan secara logik membentuk sebuah tabel (relasi). Model data relasional tidak membicarakan data secara fisik dan strategi penyimpanan dan cara pengaksesannya.
Model relasional memiliki keunggulan sebagai berikut;



* Merupakan alat komunikasi yang bagus anatara pemakai dan perancang basisdata
* Memiliki kriteria perancangan basisdata yang esensi dan mapan
* Struktur data yang dipresentasikan dengan relasi dapat langsung dikonversi ke RDBMS dan diimplementasikan pada komputer. Seluruh data pada basisdata dapat diproses dengan satu kalimat tunggal (dengan menggunakan bahasa query).

Istilah-Istilah Pada Model Relasional
Beberapa istilah penting pada model data relasional adalah;

* Entitas/Entity
* Attibut
* Data Value
* Domain
* Rekord/Tupel
* Tabel/Relasi
* Derajat (Degree) Relasi
* Kardinalitas Relasi

Entitas/Entity, merupakan sesuatu yang memiliki nilai/data yang, seperti orang, tempat kejadian atau konsep yang data/informasinya perlu direkam dalam lingkup pembicaraan tertentu. Pada lingkup pembicaraan Sistem Informasi Administrasi Kemahasiswaan maka entitas yang tampil diantaranya adalah Mahasiswa, Dosen, Matakuliah, transaksi KRS dan absensi kelas.

Attribut, merupakan sebutan untuk mewakili suatu nilai/value dari suatu entitas. Seorang mahasisawa dapat memiliki attribut-attribut seperti NIM, Nama, Jenis Kelamin, Alamat dll. Attribut dapat juga disebut sebagai Data Elemen, Data Field atau Data Item.

Data Value, merupakan nilai/data aktual yang disimpan pada tiap attribut. Attribut Nama Mahasiswa menunjukkan tempat data nama seorang mahasiswa disimpan, sedangkan ‘ABU YAZID’, ‘ATO’ILLAH’, ‘DIAN AJI SUKMA’ dan ‘RETNO PALUPI’, merupakan data value dari attribut Nama Mahasiswa.

Domain, merupakan kumpulan/himpunan nilai-nilai yang diijinkan dan dapat dimiliki oleh suatu attribut. Setiap attribut pada basisdata relasional didefinisikan pada suatu domain. Domain tidak hanya sekedar tipe data, yang terkadang beberapa domain memiliki tipe data yang sama. Masing-masing attribut dalam suatu tabel/relasi dapat berbeda, namun sebaliknya, dapat juga dua atau lebih attribut mempunyai domain yang sama.Rekord/Tupel, merupakan himpunan attribut yang saling berkaitan secara logik untuk menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap.

Tabel/Relasi, merupakan kumpulan rekord/tupel sejenis yang mempunyai panjang elemen dan attribut yang sama, namun dapat memiliki data value yang berbeda-beda. Kumpulan rekord/tupel yang sejenis tersebut didefinisikan dalam sebuah nama yang uniq untuk menunjukkan keberadaannya yang berbeda (baik nama maupun kegunaannya) dengan tabel-tabel/relasi-relasi lain dalam sebuah database.

Derajat (Degree) Relasi, merupakan jumlah attribut yang dimiliki oleh sebuah tabel/relasi
Kardinalitas Relasi, merupakan jumlah rekord/tupel yang dimiliki oleh sebuah tabel/relasi. Kardinalitas relasi otomatis berubah ketika tupel relasi ditambah atau dihapus. Nilai kardinalitas adalah kondisi suatu saat dari sabuah tabel/relasi..


Skema Relasi

Skema relasi yang lengkap berisi;

* Nama relasi yang uniq dalam sebuah basisdata (database)
* Nama-nama attribut di relasi diasosiasikan sebagai nama-nama domain. Attribut merupakan nama yang diberikan kepada kolom di suatu relasi. Semua kolom harus diberi nama yang uniq. Nama domain hanya nama yang diberikan ke suatu himpunan nilai yang terdefinisi bagus.
* Konstrain-konstrain integritas yang berupa batasan-batasan pada relasi, yaitu batasan-batasan pada tupel-tupel yang muncul di relasi. Skema relasi disebut legal, bila telah memenuhi semua konstrain integritas yang diasosiasikan sebagai sebuah skema.

Contoh Skema Relasi;
Dosen (ID:CHAR[10], Nama:CHAR[30], Alamat:CHAR[25], Kota:CHAR[15], KodePos:CHAR[6] , Telp:CHAR[15] , Fax:CHAR[15])
Skema relasi tersebut memiliki jumlah attribut (derajat relasi) 7. Semua attributnya diasosiasikan bertipe CHAR, namun memiliki nama yang berbeda-beda. Tipe-tipe yang sama diantara attributnya bukan berarti memiliki domain yang sama.

Data pada model relasional, diorganisasikan/distrukturkan dalam bentuk tabel-tabel (relasi-relasi) yang terdiri dari sekumpulan kolom bernama (attribut) dan sembarang jumlah baris yang tidak bernama. Relasi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut;

* Isian pada kolom-kolom (attribut) bernilai tunggal
* Isian pada kolom-kolom (attribut) adalah sejenis
* Tiap kolom (attribut) memiliki nama yang uniq
* Tiap baris adalah uniq
* Urutan kolom (dari kiri ke kanan) tidak penting
* Urutan baris (dari atas ke bawah) juga tidak penting

Relasi merupakan representasi data secara logik bukan representasi secara fisik. Relasi mendeskripsikan struktur data tanpa memperhatikan cara pengaksesan dan penyimpanannya secara fisik, sehingga cara analisa dan perancangannya pun tidak perlu memusingkannya.


ALJABAR RELASIONAL & KALKULUS RELASIONAL
Bahasa query rasional formal merupakan bahasa untuk meminta informasi dari sebuah database/basisdata tanpa harus menghiraukan kerumitan algoritma pengambilannya (sebagaimana sering dijumpai dalam bahasa pemrograman konvensional). SQL (Structured Query Language) merupakan contoh produk dari bahasa query rasional formal tersebut. Permintaan terhadap informasi dari sebuah basisdata cukup dideklarasikan dalam perintah-perintah formal (query) yang dikenal dan bukan proses komputasinya. Terdapat dua jenis bahasa query relasional formal yang utama, yaitu;

* Aljabar relasional
* Kalkulus relasional


Aljabar Relasional
Aljabar relasional merupakan bahasa query prosedural yang dapat mengistruksikan sistem komputer melakukan sederetan operasi agar diperoleh hasil/informasi yang diinginkan. Terdapat lima operasi dasar dari aljabar relasional, yaitu;



* Select ()
* Project ()
* Union ()
* Set-Difference ()
* Cartesian-Product (x) atau disebut juga dengan Cross Product


Selain itu, terdapat pula operasi-operasi turunan dari operasi-operasi dasar tersebut, yaitu;

* Set Intersection
* Theta Join
* Natural Join
* ivisiona

Minggu, 21 Februari 2010

data dictionary

NAMA : YUNITA
KEKAS : 3EA07
Tugas : SIM2
Sumber /referensi :
Judul : Konsep system informasi
http://4ies.wordpress.com/konsep-sistem-informasi/
Konsep Sistem Informasi
INFORMASI
Konsep dasar
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.
Siklus informasi
o akurat, tepat waktu, relevanKualitas informasi
o Nilai informasi manfaat dan biaya yang dikeluarkan
Informasi untuk organisasi
o down bersifat tersaringtipe informasi dari top
o top bersifat terincitipe informasi dari down
Sistem informasi suatu sistem di dlm suatu organisasi yg mempertemukan kebutuhan proses dgn laporan2 yg diperlukan
Komponen sistem informasi
1. Input block 4.technology block
2. Model block 5. Database block
3. Output block 6. Control blok
Organisasi sistem informasi.
Unsur-unsur :
1. Manusia 5. Tehnologi
2. Sasaran 6. Struktur
3. Tempat kedudukan 7. Lingkungan
4. Pekerjaan
Prinsip-prinsip : bahwa tujuan dan sasaran organisasi sistem harus
1. Jelas 8. Kontinuitas
2. Mudah dipahami 9. Fleksibilitas
3. Diterima 10. Sederhana
4. Tugas pokok & fungsi jelas 11. Pendelegasian jelas
5. Pembagian tugas 12. Pengelompokan tugas
6. Fungsionalis 13. Kesatuan arah
7. Koordinasi,integrasi, sinkornisasi 14. Kesatuan perintah
TAHAPAN PROSES BANGSIS
Tujuan Bangsis
Mengorganisasikan sistem informasi yg baru yg mampu mengatasi berbagai masalah yg terdapat dalam suatu organisasi.
Perlunya Bangsis
1. Adanya problem yang timbul pada sistem yang lama
2. Al. Krn ketidakberesan sistem, Pertumbuhan Organisasi. Dll
3. Untuk meraih kesempatan2 (opportunities)
4. Adanya instruksi2 (directives)
Prinsip Bangsis
1. Sistem yg dikembangkan untuk manajemen
2. Sistem yg dikembangkan adalah investasi modal yg besar
3. Sistem yg dikembangkan memerlukan orang-orang yg terdidik
4. Tahapan dan Tugas yg harus dilakukan
5. Proses BangSis tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi harus ada sbg pedoman dalam bangsis
Peningkatan Yang Diharapkan Pada Bangsis
1. PERFORMANCE (Kinerja)
2. INFORMATION (Informasi)
3. ECONOMY (Ekonomi)
4. CONTROL ( Pengawasan )
5. EFFICIENCY ( Efisiensi )
6. SERVICES ( Servises )
Kerangka Tugas Bangsis (Tingkat Pengendalian)
Tingkat Kendali Atas, Menengah, Bawah
1. Tahap Pra-Pelaksana BangSis (Perencanaan Proyek Sistem)
A. Merencanakan Proyek Sistem
- Mengkaji Tujuan, Perencanaan Strategi & Taktik perusahaan.
- MengIdentifikasikan Proyek-proyek Sistem
- Menetapkan Sasaran Proyek Sistem
- Menetapkan Kendala Proyek Sistem
- Menentukan Prioritas Proyek
- Membuat Laporan Perencanaan Sistem
- Persetujuan Manajemen
B. Mempersiapkan Proyek yang akan dikembangkan
- Menunjuk Team Analis
- Mengumumkan Proyek BangSis
C. Mendefinisikan Proyek Yang Dikembangkan
- MengIdentifikasi Proyek Sistem
- Melakukan Studi kelayakan
- Menilai kelayakan Proyek Sistem
- Membuat Usulan Proyek Sistem
- Persetujuan Manajemen
Tahap-Tahap Pembangunan Sistem
1. Tahap Investigasi
– Studi Awal (Initial Investigation)
– Studi Kelayakan (Feasibility Study)
2. Tahap Analisa
– Pembahasan Sistem Berjalan
– Penentuan Kebutuhan Sistem Baru
– Rancangan Sistem Baru
3. Tahap Rancangan
– Rancangan & Spesifikasi Teknis
– Pembuatan Program-program
– Training User
4. Tahap Implementasi
– Test Sistem (Konversi)
– Pemasangan dan Peralihan Sistem
– Review Hasil Implementasi
– Laporan Pembangunan Sistem
Engineering System
Tahapan tersebut terdiri dari :
System Maintenance. System Implementation  System Selection  System Design  System Analysis System Planning
Fase – Daur Hidup Bangsis
1. Investigation Phase
2. Fase Analisa & Rancangan Sistem
3. Fase Rancangan Secara Detail & Penerapannya
4. Installation Phase
5. Fase Review
TAHAP INVESTIGASI
Tujuan
• Melanjutkan usaha BangSis pd tahap berikutnya (siklusBangSis)
• Menyempurnakan sistem yang berjalan melalui suatu proyek pembangunan/ pengembangan Sistem
• Menghasilkan laporan yang diperlukan langsung oleh user
• Menolak/menangguhkan permintaan BangSis tersebut.
Hasil/Produk
 Laporan yg berisi rekomendasi
 Keuntungan yg akan diperoleh & biaya yg diperlukan.
Kegiatan :
• Studi Awal
• Studi Kelayakan
Kegiatan Studi Awal
Tujuan :
• Utk menentukan apakah permintaan BangSis akan mungkin akan mungkin dapat dikerjakan/tidak.
• Menghasilkan Rekomendasi berisi tentang :
• Sistem baru memang dibutuhkan
• Lebih baik menyempurnakan sistem berjalan
• Permintaan BangSis belum layak atau belum waktunya.
Ruang Lingkup Kegiatan :
Dimulai ketika permintaan BangSis muncul dan berakhir dalam jangka waktu tertentu :
• Mendefinisikan Masalah (Problem Solve)
• Penjelasan prosedur sistem yang berjalan
• Membuat Alternatif pemecahan masalah
• MengKlasifikasikan permintaan BangSis
• Meng-Evaluasi Sistem Berjalan
Hasil Akhir Studi Awal
• Pernyataan ringkas dari tujuan yang mendasari permintaan BangSis serta kebutuhan dr sistem baru.
• Bentuk2 Output & Transaksi yang dikehendaki serta sumber data input yang digunakan.
• Bentuk Problem (Permasalahan) yang ditemukan pd Studi Awa.
• Hubungan antara sistem yang berjalan & prosedur yang akan masih digunakan pada sistem baru.
• Perkiraan biaya, keuntungan yang akan diperoleh serta perkiraan jadwal waktu.
Studi Kelayakan
Tujuan
• Untuk menentukan ruang lingkup,perkiraan biaya dan sumberdaya lainnya untuk mendukung proyek sistem yang diusulkan.
• Merekomendasikan suatu keputusan serta menyertakan saran2 didalam laporan BangSis apabila pembangunan sistem tersebut layak untuk dilaksanakan.
Kegiatan
• Membuat Kesimpulan dari hasil studi awal
• Menentukan Alternatif Pemecahan
Penilaian/Pertimbangan Dlm Studi Kelayakan
• Kelayakan Ekonomi/Finansial (Economic Feasibility)
• Kelayakan Tekhnis (Technical Feasibility)
• Kelayakan Operasional (Operasional Feasibility)
• Kelayakan Jadwal Waktu (Schedulle Feasibility)
• Kelayakan Hukum (Law Feasibility)
• Dukungan Manusia
Produk/Hasil
• Laporan studi Kelayakan
• Rencana Kerja yg akan dilaksanakan dlm BangSis
• Penyiapan Kertas Kerja
PENDEKATAN SISTEM
1. Ditinjau dari SASARAN yang akan dicapai
a. Pendekatan Sepotong (PIECEMEAL APPROACH)
b. Pendekatan Sistem (SYSTEMS APPROACH)
2. Ditinjau dari cara MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM
– Pendekatan Bawah-Naik (BOTTOM-UP APPROACH)
– Pendekatan Atas-Turun (TOP DOWN APPROACH)
3. Ditinjau dari cara MENGEMBANGKANnya
– Pendekatan Menyeluruh ( TOTAL-SYSTEMS APPROACH)
– Pendekatan Modular (MODULAR APPROACH)
4. Ditinjau dari TEKNOLOGI yang digunakan :
– Pendekatan Lompat Jauh (GREAT LOOP APPROACH)
– Pendekatan Berkembang (EVOLUTIONARY APPROACH)
5. Ditinjau dari METODOLOGI yang digunakan :
– Pendekatan Klasik (CLASSICAL APPROACH)
– Pendekatan Terstruktur (STRUCTURED APPROACH)
METODOLOGI BANGSIS
Definisi :
 Metodologi
 Metode
 Algorithma
 Metodologi BangSis
KLASIFIKASI METODOLOGI
1. Functional Decomposition MethodologiesYang Termasuk pada metode ini :
» HIPO (Hierarchy Input Proses Output)
» ISR (Iteractive Stepwise Refinement)
» Information Hiding
2. Data Oriented Methodologies
Dikelompokkan dalam :
a. Data Flow Oriented Methodologies
Yang termasuk dlm metode ini :
1. DFD 3. SSAD
2. SADT 4. Composite Design
b. Data Structure Oriented Methodologies
Yang termasuk dalam metode ini :
1. Jackson SystemDesign
2. Warrier/Or
c. Prespective Methodologies
Yang termasuk dalam metode ini :
» ISDOS (Information Systems Design and Operation Systems)
» PLEXSYS
» PRIDE
METODE PENGUMPULAN DATA
1. Teknik Pulta
• wawancara (interview)
• daftar pertanyaan (questioner)
• observasi (pengamatan secara langsung)
• work sampling & measuremen (monitoring)
2. wawancara (interview)
 tujuan dari wawancara
 tahapan dalam melakukan wawancara
 keuntungan dari wawancara
 kerugian dari wawancara
3. bentuk pertanyaan
• pertanyaan terbuka (open question)
• pertanyaan tertutup (closed question)
4. observasi (pengamatan secara langsung)
 tujuan dari observasi
 keuntungan dari observasi
 kerugian dari observasi
 tehnik-tehnik
» observasi terstruktur
» observasi semi terstruktur
5. daftar pertanyaan (questioner)
 keuntungan dari questioner
 kerugian dari questioner
6. work sampling (monitoring)
 tahap/cara memilih sampel
1.pengambilan sampel secara keputusan
2.pengambilan sampel secara statistik
» simple random sampling
» systematic sampling
» stratified sampling
7. pengumpulan data
dokumen yang harus diketahui oleh sistem analis adalah :arus dokumen, cara menyiapkan dokumen isi data & format dokumen, klasifikasi dokumen. kategori data yang harus dikumpulkan, terbagi atas :
1. data tentang organisasi
 sasaran dan tujuan organisasi
 struktur organisasi
 fungsi dari unit2 dlm organisasi tsb.
 kebijaksanaan organisasi
2. data tentang personil
 wewenang & tanggung jawabnya
 tugas dan pekerjaannya
 hubungan antar personil
 kebutuhan informasi
3. data tentang prosedur kerja
 arus kerja/kegiatan
 metode kerja
 jadwal dan volume pekerjaan
 kriteria penentuan kwalitas kerja
4. data tentang lingkungan kerja
 pengaturan fisik (ruangan dan alur pekerjaan)
 sumberdaya yang tersedia
klasifikasi dokumen yang dikumpulkan pada pengumpulan data awal , sebagai berikut :
source document
intermediate document
 final document
setelah data didapatkan maka selanjutnya adalah metode
 pengolahan data :
 centralized data processing (terpusat)
 distributed data processing (tersebar)
 batch processing
 on-line processing
TAHAP ANALISA SISTEM
Tujuan :
Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada manajer di dalam pelaksanaan kegiatan opersional perusahaan.
• Membantu para Decision Maker utk mendapatkan bahan perbandingan sbg tolok ukur terhadap hasil yg telah dicapai.
• Meng-Evaluasi bentuk sistem yg lama, baik utk proses pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
• Merumuskan Tujuan2 yg ingin dicapai serta menyusun rencana pembangunan sistem dan langkah penerapannya.
Langkah Dasar Analisa Sistem
• Identify
• Understand
• Analyze
• Report
Produk/Hasil
Suatu laporan yg mendapatkan gambaran tentang rancangan sistem informasi baru dari hasil pemecahan masalah pada sistem lama.
Kegiatan
• Pembahasan sistem berjalan
• Menentukan Kebutuhan sistem baru
• Merancang Sistem Baru
Rancangan Sistem baru Pembahasan Sistem Berjalan
Tujuan :
Mempertegas bentuk logika sistem berjalan scr konsepsional sbg bahan acuan utk penyusunan rancangan sistem yg akan diusulkan.
Kegiatan
 Mengumpulkan data awal
 Menyusun dan Mengklasifikasikan data awal
 Menginterpretasikan serta mengevaluasi data awal
1. Mengumpulkan Data Awal
 Gunakan Kertas Kerja Analisa Dokumen (KKAD)
 2 lbr dari setiap dokumen yang telah berisi data.Usahakan untuk mendapatkan
 Usahakan juga mendapatkan dokumen yang belum terisi data (blanko kosong)
2. Menyusun dan Mengklasifikasikan Data Awal
Kategori data dalam organisasi yang harus dikumpulkan :
1. Arus Dokumen 5. Data Tentang Organisasi
2. Cara Menyiapkan Dokumen 6. Data Tentang Personil
3. Isi Data & Format Dokumen 7. Data Ttg Prosedur Kerja
4. Klasifikasi Dokumen 8. Data Lingkungan Kerja
3.Menginterpretasikan dan Mengklasifikasikan Data Awal
Untuk mengetahui bagaimana sistem yang ada “Seharusnya Berjalan – Should Function “ dan juga bagaimana sistem yang ada “Sesungguhnya Berjalan – Actually Function”)
TOOLS SISTEM
Tools system yg digunakan utk merancang model sistem :
• Dfd (data flow diagram) **
• Dd ( data dictionary) **
• Se (structure english)
• Dta ( decision table)
• Dte ( decision tree)
Fungsi tools sistem :
 untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi dari sistem informasi dapat bekerja dgn suatu bentuk logical model & physical model
**)beri penjelasan/pengantar pentingnya materi tsb utk penyusuna ta – d3
N Data flow diagram
adalah suatu network yg menggambarka suatu sistem automat/komputerisasi, manual atau gabungan dari keduanya dalam susunan berbentuk komponen sistem yg saling berhubungan sesuai dgn aturan mainnya.!
N Simbol2 :
Aturan main dfd
– Dlm dfd tidak boleh menghubungkan antara external entity dgn external entity secara langsung
– Dlm dfd tidak boleh menghubungkan antara data store dgn data store secara langsung
– Dlm dfd tidak boleh menghubungkan antara data store dgn external entity secara langsung (atau sebaliknya)
– Setiap proses harus ada data flow yg masuk dan ada data flow yg keluar.
Cara membuat dfd
• Top-down analysis, mulai dari umum s/d detail
• Jabarkan proses s/d sedetail mungkin.
• Pelihara konsistensi entity, proses, data flow dan data store yang terjadi dalam data flow diagram.
• Berikan label yg bermakna untuk tiap2 simbol.
Tahapan proses pembuatan dfd (konstruksi)
• Buat diagram konteks (global)
• Buat diagram nol (0)
• Buat diagram detail (detail/rinci)
DATA DICTIONARY
Fungsi data dictionary  suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang dfd yang
Mencakup proses, data flow & data store.
Hal yg harus dimuat dalam data dictionary
1. Nama arus data 5. Penjelasan
2. Alias 6. Periode
3. Bentuk data 7. Volume
4. Arus data 8. Struktur data
Notasi pada kamus data
• Notasi tipe data
• Notasi struktur data
Struktur english
Merupakan alat utk menggambarkan suatu algoritma, sering disebut juga pseudecode
Struktur dasar pemrogramanterstruktur :
» struktur urut (sequence structured)
» struktur keputusan (decision structured)
» struktur iterasi (iteration structured)
Analisa konsep database
Tehnik merancang model konseptual dgn model data relational
• Tehnik normalisasi
• Tehnik entity relationship
Teknik normalisasi
Mrpkn proses pengelompokkan elemen data menjadi tabel2 yg menunjukkan entity & relasinya
Field/key yg digunakan :
Candidate key
Primary key
Alternate key
Foreign key
Tahapan proses normalisasi :
Unnormalized form
First normal form/1nf
Second normal form/2nf
Third normal form/3nf
Boyce-codd normal form/bcnf
Entity relationship diagram
Proses hubungan antar file yg direlasikan dgn relation key yg merupakan primary key dari masing- masing file
Hubungan/relasi antar file
• One to one relationship 2 file
• One to many relationship 2 file
• Many to many relationship 2 file
• Relasi one to one 2 attribue dalam 1 file
• Relasi many to one 2 attribue dalam 1 file
• Relasi many to many 2 attribue dalam 1 file

pengertian dan konsep bank

NAMA : YUNITA
KELAS : 3EA07
Tugas : LKKP
1)

Pengertian Bank

Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa bank itu adalah tempat menabung, menyimpan uang ataupun meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan. Berikut akan disampaikan dua definisi bank, sebagai berikut:
a) Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan menyatakan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
b) Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart mendefinisikan: Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dariorang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral.
c) Somary berpendapat bahwa bank adalah suatu badan yang berfungsi sebagai pengambil dan pemberi kredit, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan tempat penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara dalam lalu lintas pembayaran.

2)
Fungsi Bank
Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
a) Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:
1) Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.
2) Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
3) Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam)

b) Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti dan memenuhi persyaratan.
Mungkin Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet.
c) Penyalur dana Dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.
d) Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.
“Dari pelayanan yang dilakukan Bank, pelayanan jasa apa yang Anda sudah nikmati?
Jika fungsi di atas diklasifikasikan lagi maka fungsi bank dibagi menjadi Fungsi Utama dan Fungsi Tambahan.
1) Fungsi Utama, meliputi:
- penghimpun dana;
- pembiayaan;
- peningkatan faedah dari dana masyarakat;
- penanggung resiko.
2) Fungsi Tambahan, meliputi:
- memberikan fasilitas pengiriman uang;
- penggunaan cek;
- memberikan garansi bank.
Fungsi bank yang dikemukakan di atas, secara umum merupakan fungsi bank umum, adapun fungsi dari bank sentral adalah:
1) penyelesaian utang-piutang antar bank;
2) mengedarkan uang kertas;
3) wakil pemerintah dalam menerima pembayaran pajak;
4) sumber dana pinjaman terakhir;
5) memegang cadangan kas sistem;
6) mengontrol volume dan keadaan kredit untuk mempertahankan tingkat kegiatan ekonomi.

penalaran

NAMA : YUNITA
KELAS : 3EA07
Tugas : Bhs.Indonesia
PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.


Metode dalam menalar

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

Metode induktif
• Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
• Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
• Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.


Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Bagian ini membutuhkan pengembangan
Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
• Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
• Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.